Nama Lengkap Ibnu Sina
Ibnu sina merupakan ilmuwan terbesar kedua dibidang kedokteran, setelah Ar-Razi. Dia juga dikenal sebagai filsuf terbesar muslim yang pemikirannya paling banyak berpengaruh di Barat.
Nama lengkap beliau adalah Abu Ali Al-Husain bin Abdullah bin Sina. Dia dikenal dengan
gelar “Asy-syaikh Ar-Ra’is” karena kemampuan kedokterannya yang sangat menonjol
dikalangan para ilmuwan yang hidup pada masanya. Sedangkan orang-orang Eropa
mengubah namnya menjadi Avicienna. Dengan nama inilah dia dikenal dalam Bahasa
latin dan semua Bahasa Eropa.
Ibnu Sina dilahirkan di desa Avasna, di dekat provinsi Bukhara-sekarang Uzbekistan, Persia pada tahun 370 H (980 M), dari seorang ayah asal Balkan. Dia wafat di Hamdzan-sekarang Iran, Persia pada tahun 428 h (1037 M) dalam usianya yang ke-58 tahun. Dia wafat karena terserang penyakit usus besar.
Karya Ibnu Sina
Dr. Abdul Halim Muntashir menyebut bahwa jumlah karya Ibnu Sina mencapai 276 buah, baik berupa surat-surat, buku, maupun ensiklopedia yang dia tulis selama hidupnya yang tidak terlalu lama. Berikut adalah diantara sebagian buku-bukunya yang penting :
1. Kitab Qanun Fith Thib ( Canon Of
Medicine)
Buku ini merupakan ensiklopedia dalam
bidang kedokteran dan telah diterjemahkan kedalam Bahasa latin. Bahkan buku ini
menjadi rujukan terpenting untuk mengajarkan ilmu kedokteran di Eropa hingga
masa kebangkitan.
2. Kitab Arjuzah Ibnu Sina Ath-Thibbiyah
Buku ini merupakan buku ringkasan
dari Kitab Al-Qanun
3. Mausu’ah Asy-syifa
Buku ini merupakan buku eksiklopedia
tentang macam-macam ilmu pengetahuan seperti Filsafat, logika, dan ilmu
pengetahuan alam
4. Kitab Asbab Huduts Al-Huruf
Buku ini merupakan buku yang membahas
mengenai fonetis (suara), baik itu sebab terjadinya suara, terjadinya hurup,
anatomi tenggrokan dan lain-lain.
Demikian biografi singkat Ibnu Sina
seorang ilmuwan besar yang pernah dimiliki oleh Islam, mudah-mudahan dengan
kita membaca biografinya menambah girah kita untuk berkarya, atau setidaknya
kita tidak menyia-nyiakan waktu kita untuk belajar. Dan mudah-mudahan,
peradaban Islam bisa kembali jaya seperti pada masa silam, bisa kembali menjadi
kiblat dunia dalam dunia keilmuwan.
Sumber