Obligasi adalah surat pinjaman yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta dan memiliki tingkat suku bunga tertentu. Perbedaannya dengan saham adalah orang yang memiliki saham ikut masuk dalam perusahaan sebagai jajaran pemilik saham, sedangkan obligasi tidak.
Berikut ini
akan diuraikan beberapa istilah dalam obligasi, yaitu :
(1)
Waktu jatuh tempo.
Yaitu waktu jatuh tempo obilasi yang disepakati oleh penerbit obligasi dan
pemegang obligasi.
Nilai pokok obligasi harus lunas ketika jatuh tempo.
(2)
Periode pembayaran obligsi
Waktu dimana
penerbit obligasi membayarkan bunga (atau beserta angsurannya) kepada pemegang obilasi secara
periodik sesuai dengan nilai kupon.
(3)
Face Value (FV)
Yakni nilai nominal
obligasi yang ditawarkan penerbit obligasi. Sedangkan pemegang obligasi hanya membayar sejumlah harga
obligasi yang besarnya dibawah FV.
(4)
Tarif kupon (YTM)
Nilai tarif (dalam
persen) yang ditetapkan oleh penerbit obligasi
Rumus
menentukan nilai suku bunga dan anuitas pada obligasi, sama seperti rumus pada pinjaman dengan sistim majemuk.
Untuk lebih
jelsanya, ikutilah contoh soal berikut ini:
01. Seorang kreditur akan membeli selembar obligasi dengan
nilai nominal sebesar Rp. 80.000.000
dan bunga 6% setahun, dengan periode pembayaran setiap 4 bulan untuk jangka waktu tertentu. Jika setiap
periode tersebut, kreditur akan menerima keuntungan berbentuk bunga, maka tentukanlah besar bunga yang
akan diterimanya seperti
yang tertera pada nilai kupon
Jawab:
Diketahui:
FV = Rp.80.000.000
Waktu = 4 bulan
Maka:
Jadi: Besar bunga: C = 0,02 x Rp. 80.000.000
C = Rp. 1.600.000
02. Sebuah perusahaan menawarkan perjanjian obligasi
kepada seorang kreditur dengan nilai nominal sebesar Rp. 100.000.000 dan bunga 8% setahun, dengan
periode pembayaran setiap 6
bulan untuk jangka waktu tertentu. Jika setiap periode tersebut, kreditur akan menerima kembali
uangnya dalam bentuk angsuran dan bunga, maka tentukanlah besar anuitas yang akan diterimanya
tersebut.
Jawab:
Diketahui:
Nilai nominal M = Rp.100.000.000
Maka:
Anuitas :
Selain dalam bentuk
bunga, pemegang obligasi akan menerima keuntungan lain dalam bentuk selisih nilai nominal obligasi
(FV) dan harga obigasi.
Harga obligasi
adalah jumlah uang yang harus ditebus oleh pemegang obligasi sebagai harga dari selembar surat perjanjian
obligasi.
Harga obligasi ini dibawah nilai nominal obligasi (FV)
Rumus menghitung Harga
obligasi adalah:
Dimana:
C = Nilai kupon / bunga
FV = Nilai nominal obligasi
r = Tarif kupon
t = Banyaknya periode pembayaran kupon
Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh
soal berikut ini:
03. Pak Amir berencana membeli surat pinjaman obligasi
dari suatu perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp. 50.000.000 dan bunga 8% setahun, dengan periode pembayaran setiap 6 bulan untuk
jangka waktu 3 tahun. Jika tarif kupon 16%, maka tentukanlah harga obligasi
perusahaan tersebut yang harus ditebus pak Amir
Jawab:
Maka
Sumber
Thanks for reading Obligasi. Please share...!