A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik mengenal konsep relasi, fungsi dan fungsi linear serta mampu menyelesaiakan masalah yang berkatian dengan fungsi linear.
B. Uraian
Materi
Pernahkah
Kalian mendatangi suatu tempat, seperti mall dan melihat tarip parker sebagai
berikut: parkir untuk mobil, satu jam pertama Rp. 4000,00 dan untuk jam berikutnya
Rp. 3000,00 sehinga seorang yang memarkir mobilnya selama 3 jam harus membayar
biaya parkirnya Rp. 10.000,00? Proses perhitungan parkir tersebut merupakan
salah satu aplikasi fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh lain
penerapan fungsi adalah jarak dan kecepatan. Setiap orang yang berjalan untuk
berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain tentu saja memiliki kecepatan.
Saat berjalan, seseorang bisa mempercepat, memperlambat, bahkan berjalan dengan
kecepatan tetap.
Dalam fungsi, kecepatan yang dipakai yaitu pada saat kecepatan tetap (konstan).
Saat seseorang mulai berjalan, kemungkinan kecepatannya akan dipercepat atau diperlambat.
Di lain pihak, tentu saja ada waktu di saat kecepatan mulai konstan. Kecepatan
konstan itulah yang berlaku dalam suatu fungsi. Dengan demikian, jarak yang
ditempuh pejalan tersebut yang merupakan suatu fungsi.
Contoh lain
misalkan, seseorang yang akan membuat suatu area penempatan hewan peliharaan
(kuda, kambing, atau ayam) sehingga membentuk suatu area yang paling luas
dengan penggunaan batasan pagar yang tersedia, maka hal ini dapat menggunakan
konsep yang ada pada cakupan materi fungsi kuadarat. Begitu juga permasalahan
yang berkaitan dengan proyektil, yakni objek apa pun yang dilemparkan,
ditembak, atau dijatuhkan, dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan
fungsi kuadrat. Seperti menentukan puncak tertinggi dari benda yang kita lempar.
Demikian juga masalah menentukan kecepatan awal peluru pada olah raga tolak
peluru.
Konsep
Relasi dan Fungsi.
Konsep
“fungsi” merupakan hal yang penting dalam berbagai cabang matematika. Pengertian
fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pengertian sehari-hari, “fungsi” adalah guna atau manfaat. Kata fungsi
dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (1646-1716) digunakan
untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan,
sehingga fungsi dapat dikatakan merupakan hal yang istimewa dari suatu relasi antara
dua himpunan.
Untuk
memahami konsep fungsi, coba Kalian perhatikan ilustrasi berikut. Sejak tahun
2006, melalui Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan,
pemerintah mewajibkan semua warga Negara Indonesia memiliki Nomor Induk
Kependudukan (NIK) yang tidak sama dengan orang lain. Hubungan NIK dengan
individu seseorang merupakan fungsi pemetaan yang informasi kependudukan orang
yang bersangkutan. Program NIK berkaitan dengan e-KTP. Dengan e-KTP diharapkan
seseorang tidak lagi berpeluang memiliki lebih dari satu KTP karena telah
menggunakan sistem basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari
seluruh Indonesia.
Seperti juga
NIK, setiap orang dari Kalian pasti punya nomor sepatu, nomor celana atau nomor
baju masing-masing. Misalnya ukuran sepatu Ardi adalah 39, Dani adalah 40, Aqil
adalah 42, Rano adalah 40 Dian adalah 34, Rani adalah 35 dan Dewi 33. Setiap orang
memiliki ukuran unik (tunggal) dan beberapa orang bisa memiliki ukuran sepatu
yang sama, misalnya Dani dan Rano. Tetapi, tidak ada orang yang memiliki Nomor
Sepatu Nama Pemakai Sepatu ukuran sepatu lebih dari satu. Kita menyatakan
hubungan atau relasi ini sebagai fungsi dan dapat digambarkan pada diagram
panah berikut.
Hubungan tersebut dapat juga dituliskan dalam bentuk pasangan berurut: (Ardi,
39), (Dani, 40), (Aqil, 42), (Rano, 40), (Dian, 34), (Rani, 35), (Dewi, 33). Hubungan
antara Ardi dengan angka 39 adalah nomor sepatu yang digunakan. Begitu juga
hubungan Dani, Aqil, dan nama-nama lain yang ada pada himpunan A dengan
angka-angka yangada pada himpunan B dari gambar diagram panah di atas hubungan
nomor sepatu yang digunakan. Jadi dua himpunan di atas dihubungkan oleh aturan
nomor sepatu dan ditKaliani dengan garis panah yang menghubungkan anggota kedua
himpunan.
Aturan yang
menghubungkan kelompok nama dengan kelompok nomor sepatu pada Gambar 1.4
disebut relasi antara kelompok nama pada himpunan A dengan nomor sepatu pada
himpunan B, relasinya adalah ‘nomor sepatu yang digunakan’. Relasi yang disajikan
pada Gambar 1.4 di atas ditKaliani dengan sebuah garis panah dari kelompok nama
menuju kelompok nomor sepatu, relasi seperti ini biasa disebut relasi yang dinyatakan
dengan diagram panah. Selain dengan diagram panah. Relasi dapat juga dinyatakan
dengan himpunan pasangan terurut dan dengan menggunakan diagram kartesius
seperti berikut.
Untuk lebih
memahami masalah relasi, coba Kalian perhatikan contoh berikut:
Contoh 1.1
Dalam rangka
Pekan Olah Raga Pelajar tingkat provinsi, SMA XYZ mengirimkan beberapa orang siswanya untuk mengikut seleksi tingkat kabupaten. Dari 9 cabang yang akan dilombakan, yaitu Bola Basket, Bola Voli, Bola Kaki, Futsal, Badminton,
Tenis Lapangan, Tenis Meja dan Catur, SMA XYZ meloloskan 6 siswanya untuk
mewakili tim kabupaten dalam 6 cabang yang dilombakan, yaitu Eko untuk cabang
Bola Basket, Fachri untuk bola kaki dan futsal, Bianca dan Ratna untuk bola
voli, Jarwo untuk Badminton, dan Awi untuk tenis meja. Pak Alam sebagai guru
olah raga yang membimbing siswa ikut seleksi akan membuat laporan kepada kepala
sekolah dalam bentuk diagram panah, himpunan pasangan berurut dan diagram
kartesius. Bagaimana bentuk laporan yang akan dibuat pak Alam?
Alternatif Penyelesaian:
· Pasangan
Berurut
Himpunan pasangan berurut: {(Eko, Basket), (Fachri, B. Kaki), (Fachri, Futsal),
(Bianca, B. Voli), (Ratna, B. Voli), (Jarwo, Badminton), (Awi, T. Meja)
· Diagram
panah.
Kelompok Siswa Kelompok Cabang Olah Raga
Dari paparan
dan contoh di atas, kita dapat menemukan definisi dari relasi.
Definisi 1.1
Misalkan A dan B adalah himpunan.
Relasi dari A ke B adalah aturan pengaitan/pemasangan
anggota-anggota A dengan anggota-anggota B
Perhatikan
Contoh 1.1, terlihat bahwa Kalian panah mengarah dari anggota himpunan siswa
yang terpilih seleksi ke anggota Cabang Olah Raga. Himpunan yang anggotanya
akan dipasangkan pada Contoh 1.1., yaitu himpunan siswa disebut daerah asal (domain).
Himpunan Cabang Olah raga yang akan diikuti disebut daerah kawan (kodomain).
Himpunan yang anggotanya adalah anggota daerah kawan yang memiliki pasangan di daerah
asal disebut daerah hasil (range). Himpunan daerah asal (Domain)
pada contoh 1.1 adalah {Eko, Fachri, Bianca, Ratna, Jarwo, Awi}. Himpunan
daerah kawan (Kodomain) adalah {B. basket, B. Voli, B. Kaki, Futsal, Catur,
Tenis Lapangan, tenis Meja, Badminton}. Daerah hasilnya (Range) adalah
{B. basket, B. Voli, B. Kaki, Futsal, tenis Meja, Badminton}.
Contoh 1.2
Sebuah pusat
perbelanjaan menerapkan tarip parkir mobil pengunjung dalam tabel
berikut:
Gambarkanlah
biaya parkir di atas dalam bentuk grafik kartesius. Jika seseorang memarkirkan
mobilnya dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, berapa biaya parkir yang harus dibayar?
Alternatif Penyelesaian:
Tarif parkir
berdasarkan Tabel 1.1 di atas, jika digambarkan dalam grafik kartesius ditunjukkan
sebagai berikut.
Jika lama
waktu parkir dari pukul 07.30 WIB sampai pukul 10.00 WIB, maka seseorang itu parkir
selama 2 jam 30 menit dan membayar parkir sebesar Rp 6.000,-. Hubungan antara lama
waktu parkir dengan biaya parkir pada Contoh 1.2 di atas merupakan sebuah contoh
relasi.
Dari relasi antara waktu parkir dengan biaya pada Contoh 1.2 di atas,
dinyatakan hal-hal berikut.
Daerah asal adalah {t : 0 < t ≤ 24}
Daerah kawan adalah: {4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 }
Daerah hasil adalah: {4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 }
Berdasarkan
contoh-contoh di atas, ditemukan definisi daerah asal, daerah kawan, dan daerah
hasil sebagai berikut.
Definisi
1.2
Daerah asal atau biasa disebut domain suatu relasi adalah himpunan
tidak kosong dimana sebuah relasi didefinisikan.
Definisi
1.3
Daerah
kawan atau biasa disebut kodomain suatu relasi adalah himpunan tidak kosong
dimana anggota domain memiliki pasangan sesuai relasi yang didefinisikan.
Definisi
1.4
Daerah
hasil atau biasa disebut range suatu relasi adalah sebuah himpunan bagian
dari daerah kawan (kodomain) yang anggotanya adalah pasangan anggota
domain yang memenuhi relasi yang didefinisikan.
Sebuah
relasi sering dinyatakan dalam bentuk persamaan dalam variabel x dan y,
sebagai contoh: y = 2x dan y
= x2. Nilai x
merupakan domain relasi dan nilai y merupakan daerah hasil relasi.
Pada persamaan y = 2x, jika domain x dibatasi oleh 0 < x
≤ 5, untuk x bilangan riil, maka daerah hasilnya adalah 0 < y ≤
10.
Akan tetapi, tidak semua relasi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan.
Perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan Gambar 1.9, dapat diketahui bahwa:
(i) Seluruh titik pada x > 0
dan y > 0 merupakan contoh relasi.
(ii) Kesepuluh titik-titik pada Gambar
1.9 (ii) merupakan contoh relasi.
Sumber
Thanks for reading Kegiatan Pembelajaran 1: Relasi , Fungsi Dan Fungsi Linier. Please share...!