A.
Uji Habis Dibagi
1. Suatu bilangan habis 5 jika dan hanya digit terakhir dari bilangan tersebut
adalah 0 atau 5
1. Suatu bilangan habis 5 jika dan hanya digit terakhir dari bilangan tersebut
adalah 0 atau 5
Contoh : 67585 dan 457830 adalah bilangan-bilangan yang habis
dibagi 5.
2. Suatu
bilangan habis dibagi 2n jika dan hanya jika n digit
terakhir dari bilangan tersebut habis dibagi 2n.
Contoh : 134576 habis dibagi 8 = 23 sebab 576 habis
dibagi 8 (576 : 8 = 72)
4971328 habis dibagi 16 = 24
sebab 1328 habis dibagi 16.
3. Suatu
bilangan habis dibagi 3 jika dan hanya jika jumlah digit bilangan tersebut
habis dibagi 3.
Contoh : 356535 habis dibagi 3 sebab 3 + 5 + 6 + 5 + 3 = 27 habis
dibagi 3.
4. Suatu
bilangan habis dibagi 9 jika dan hanya jika jumlah digit bilangan tersebut
habis dibagi 9.
Contoh : 23652 habis dibagi 9 sebab 2 + 3 + 6 + 5 + 2 = 18 dan 18
habis dibagi 9.
5. Suatu
bilangan habis dibagi 11 jika dan hanya jika selisih antara jumlah digit
bilangan tersebut pada posisi ganjil dengan jumlah digit dari bilangan tersebut
pada posisi genap habis dibagi 11.
Contoh : 945351 habis dibagi 11 sebab (9 + 5 + 5) – (4 + 3 + 1) =
11 dan 11 habis dibagi 11.
Contoh bilangan lain yang habis dibagi 11 adalah 53713 dan 245784.
B. Jika
suatu bilangan habis dibagi a dan juga habis dibagi b, maka
bilangan tersebut akan habis dibagi ab dengan syarat a dan b
relatif prima. Berlaku sebab sebaliknya.
Contoh : 36 habis dibagi 4 dan 3, maka 36 akan habis dibagi 12.
C. Misalkan
N jika dibagi p akan bersisa r. Dalam bentuk persamaan N
= pq + r dengan p menyatakan pembagi, q menyatakan habis bagi
dan r menyatakan sisa.
Persamaan di atas sering pula ditulis N ≡ r (mod p).
D. Kuadrat
suatu bilangan bulat, habis dibagi 4 atau bersisa 1 jika dibagi 4. Maka suatu
bilangan bulat yang bersisa 2 atau 3 jika dibagi 4, bukanlah bilangan kuadrat.
Pembuktian bisa dilakukan dengan menyatakan bahwa sebuat bilangan pasti akan
termasuk salah satu dari bentuk 4k, 4k + 1, 4k + 2 atau 4k
+ 3 dilanjutkan dengan pengkuadratan masing-masing bentuk. Sedangkan bilangan
kuadrat jika dibagi 3 akan bersisa 0 atau 1. Dan seterusnya untuk pembagi yang
lain.
E. Angka
satuan dari bilangan kuadrat adalah 0, 1, 4, 5, 6, 9.
F. Bilangan
pangkat tiga (kubik) jika dibagi 7 akan bersisa 0, 1 atau 6. Cara pembuktian
sama dengan pembuktian pada bilangan kuadrat.
Dengan c1
= min (a1, b1) ; c2 = min
(a2, b2) ; c3 = min (a3,
b3) ; ... ; cn = min (an,
bn)
d1
= min (a1, b1) ; d2 = min
(a2, b2) ; d3 = min (a3,
b3) ; ... ; dn = min (an,
bn).
H. Dua
bilangan dikatakan prima relatif, jika faktor persekutuan terbesarnya (FPB)
sama dengan 1.
Contoh : 26 dan 47 adalah prima relatif sebab FPK 26 dan 47 ditulis
FPK (26, 47) = 1.
I. Faktor
Persekutuan Terbesar (FPK) dari dua bilangan asli berurutan adalah 1.
FPK (n, n + 1) = 1 dengan n bilangan asli.
J. Jika
x sebarang bilangan real, maka ⌊x⌋ menyatakan bilangan bulat terbesar kurang dari atau sama dengan x.
Contoh : ⌊π⌋ = 3 ; ⌊0,5⌋ = 0 ; ⌊– 1,6⌋ = – 2.
Kita selalu memperoleh (x – 1) < ⌊x⌋ ≤ x
Jika x sebarang bilangan real, maka ⌈x⌉
menyatakan bilangan bulat terkecil lebih dari atau sama dengan x.
Contoh : ⌊π⌋ = 4 ; ⌊0,5⌋ = 1 ; ⌊– 1,6⌋ = – 1.
Kita memperoleh bahwa ⌊x⌋ selalu memperoleh (x – 1) < ⌊x⌋ ≤ x
Jika x sebarang bilangan real, maka ⌈x⌉ ≤ ⌈x⌉.
Tanda kesamaan terjadi hanya saat x adalah bilangan bulat.
K. Tanda
⌊ ⌋ dapat
digunakan untuk menetukan nilai k bulat terbesar sehingga ak
membagi n! Dengan a merupakan bilangan prima dan “!” menyatakan
faktorial.
Contoh : k terbesar yang membuat 3k
membagi
L. Misalkandengan p1,
p2, p3, ... , pn bilangan
prima maka banyaknya pembagi (disebut juga dengan faktor) dari M adalah
(d1 + 1) (d2 + 1) (d3 +
1) ... (dn + 1).
Contoh : Banyaknya faktor dari 600 = 23 · 3 · 52
adalah (3 + 1)(1 + 1)(2 + 1) = 24.
M. Jika
X dinyatakan oleh perkalian n bilangan bulat berurutan maka X
habis dibagi n! Denan tanda “!” menyatakan faktorial.
Contoh : 4 · 5 · 6 · 7 habis
dibagi 4! = 24 karena 4, 5, 6 dan 7 adalah 4 bilangan bulat berurutan.
N. Untuk
sebuah bilangan prima p dan sembarang bilangan bulat a, kita
dapatkan p selalu membagi (ap – a). Ini disebut
Teorema Kecil Fermat (Fermat Little Theorem). Penulisan dalam bentuk
lain adalah ap – a ≡ 0 (mod p) atau dapat juga ditulis
ap ≡ a (mod p).
O.
Bilangan
rasional adalah suatu bilangan yang dapat diubah ke dalam bentuk a / b
dengan a dan b masing-masing adalah bilangan bulat.
A·10n – 1
+ B·10n – 2 + C·10n – 3
+ D·10n – 4 + ··· + N.
Contoh : 48573 = 4·104 + 8·103 + 5·102
+ 7·10 + 3 = 40000 + 8000 + 500 + 70 + 3.
Sumber
Sumber
Labels:
Matematika
Thanks for reading Teori Bilangan - 1. Please share...!