Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Blogger.

Bilangan Bulat

 

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa bilagan rasional terdiri dari bilangan bulat dan pecahan. Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dimana a tidak habis dibagi dengan b. Jika a membagi habis b maka bilangan tersebut menjadi bilangan bulat. Dengan kata lain, bilangan bulat adalah bilangan rasional selain pecahan. Bilangan bulat dibagi tiga macam yaitu bulat positif, nol dan bulat negative.

 

Bilangan bulat positif sering disebut juga bilangan asli. Disamping itu bilanga bulat Dapat juga dikelompokkan menjadi bilangan genap dan ganjil. Bilangan genap adalah bilangan bulat yang habis dibagi 2, sedangkan bilangan ganjil adalah bilangan bulat yang tidak habis dibagi 2.

 

Operasi aljabar dasar pada bilangan bulat adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut akan diuraikan sifat-sifat operasi pada bilagan bulat:

 

01.   Operasi Penjumlahan dan pengurangan

a.        Tertutup, artinya a + b Î bilangan bulat

b.        Komutatif, artinya a + b = b + a

c.        Asosiatif artinya (a + b) + c = a + (b + c)

d.        Memiliki unsur Identitas, yakni 0 artinya a + 0 = 0 + a = a

e.        Memiliki Invers yaitu –a, artinya a + (–a) = –a + a = 0

f.         Operasi Pengurangan a – b = a + (–b)

 

02.   Operasi Perkalian dan pembagian

a.      Tertutup artinya a × b Î  bilangan bulat

b.     Komutatif artinya a × b = b × a

c.      Asosiatif artinya (a × b) × c = a × (b × c)

d.     Distributif artinya a (b + c) = ab + ac

e.      Mempunyai unsur Identitas yakni angka 1 artinya a × 1 = 1 × a = a

f.       Pembagian bilangan bulat a : b = a × (1/b)

g.     Mempunyai Invers yaitu a inversnya 1/a, sehingga a × (1/a) = (1/a) × a = 1

 

Berikutnya akan diberikan contoh soal bilangan bulat:

 

03.   Jika a dan b bilangan bulat, buktikan bahwa (–a) + (–b) = – (a + b)

 

Jawab:

 

Misalkan a dan b adalah bilangan cacah, maka (–a) + (–b) merupakan jumlah dua bilangan negatif. Misalkan (a) + (–b) = c maka c = (–a) + (–b). Sehingga:

c + b = ((–a) + (–b)) + b     sifat kesamaan

c + b = (–a) + ((–b) + b)     sifat asosiatif penjumlahan

c + b = (–a) + 0         invers penjumlahan

(c + b) + a = (–a) + a         sifat kesamaan

(c + b) + a = 0          invers penjumlahan

c + (b + a) = 0          sifat asosiatif penjumlahan

c + (a + b) = 0          sifat komutatif penjumlahan

(c + (a + b)) + ( (a + b)) = – (a + b)     sifat kesamaan

c + ((a + b) + ( (a + b))) = – (a + b)     sifat asosiatif

c + 0 = (a + b)       invers penjumlahan

 

Jadi kesimpulannya (–a) + (–b) = – (a + b).

 

04.   Jika a dan b bilangan bulat dan a < b, buktikan bahwa (–a) + b = b – a

 

Jawab:

 

Misal a dan b dua bilangan cacah dengan a < b, berarti ada bilangan asli c sedemikian hingga a + c = b dan menurut definisi pengurangan bilangan cacah, a + c = b sama artinya dengan b – a = c

(–a) + b = (–a) + (a + c)

   = ((–a) + a) + c       asosiatif penjumlahan

   = 0 + c          invers penjumlahan

   = c

   = b – a         

 

Jadi terbukti bahwa (–a) + b = b – a.

 

05.   Jika r + t = s + t dengan r, s, t adalah bilangan bulat, maka buktikan bahwa r = s

 

Jawab:

 

r + t = s + t     pernyataan

r + t + (–t) = s + t + (–t)      sifat penjumlahan pada kesamaan (di tambah –t)

r + (t + (–t)) = s + (t + (–t))           sifat asosiatif penjumlahan

r + 0 = s + 0     invers penjumlahan

r = s     kesimpulan

 

06.   Jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat dan a + c = b + c maka a = b

 

Jawab:

 

a + c = b + c

(a + c) + (–c) = (b + c) + (–c) (sifat kesamaan)

a + (c + (–c)) = b + (c + (–c) (assosiatif penjumlahan)

a + 0 = b + 0    (invers penjumlahan)

a = b

 

07.   Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, buktikan bahwa a x (–b) = –(a x b)

 

Jawab:

 

a × (b + (–b)) = a × 0

(a × b) + (a × (–b)) = 0

(a × (–b)) + (a × b) = 0

((a × (–b)) + (a × b)) + (– (a × b)) = 0 + (– (a × b))

(a × (–b)) + ((a × b) + (–a (a × b))) = (a × b)

a × (–b) + 0 = (a × b)

a × (–b) = (a × b)

Mengingat sifat komutatif pada perkalian bilangan bulat, maka:

(–a) × b = b × (–a)

   = (b × a)

         = – (a × b)

 

Sumber

Labels: Matematika

Thanks for reading Bilangan Bulat. Please share...!

Back To Top