Yang dimaksud penarikan kesimpulan disini adalah penarikan kesimpulan dari hasil uji hipotesis suatu penelitian.
Dalam
tinjauan sederhana terdapat dua macam kesimpulan uji hipotesis, yaitu:
(1) Menerima hipotesis
(2) Menolak hipotesis
Berdasarkan
atas distribusi datanya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas
empat jenis, yaitu :
a.
Pengujian
hipotesis dengan distribusi t (tabel t-student)
b.
Pengujian
hipotesis dengan distribusi Z (table
distribusi Z)
c.
Pengujian
hipotesis dengan distribusi ϰ2
(Tabel Chi-kuadrat)
d.
Pengujian
hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
a.
Pengujian hipotesis dengan distribusi t
Prinsip
utamanya adalah membandingkan nilai thit hasil perhitungan
dengan nilai ttab pada tabel (t student).
Untuk melakukan pengujian hasil penelitian dengan cara ini dilakukan
langkahlangkah sebagai berikut :
(1)
Menetapkan
hipotesis nol (H0)
dan hipotesis alternatif (H1)
Hipotesis nol (H0) adalah
hipotesis yang berhubungan dengan teori yang akan dibuktikan. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) adalah hipotesis yang
berlawanan dengan teori yang akan dibuktikan.
(2)
Menghitung
nilai rata-rata data ( mean) dan nilai simpangan baku data (standar deviasi)
(3)
Menghitung
nilai t dengan rumus :
Dimana : μ = nilai hipotesis
(4)
Membandingkan
nilai t dari perhitungan dengan nilai
t pada tabel t student,
dengan taraf kesalahan α dan derajat
kebebasan DK = n – 1. Taraf kesalahan
test (α) adalah peluang terjadinya
kesalahan sebagai batas toleransi dalam
menerima hasil hipotesis. (Biasanya α
= 0,05 atau α = 0,01).
Terdapat tiga macam kasus dalam menentukan hubungan antara t dari
perhitungan (thit) dengan nilai t pada tabel t student
atau titik kritis (ttab), yakni :
(a) Uji satu arah (kanan)
Dalam kasus ini hipotesis yang
digunakan adalah : H0 : μ = c
H1 : μ > c
dengan taraf kesalahan α
dan derajat kebebasan DK = n – 1.
Kurva distribusi t beserta titik
kritis yang dimaksud digambarkan seperti di bawah ini (dalam hal ini α
menunjukkan luas daerah penolakan H0).
(b) Uji satu arah (kiri)
Dalam kasus ini hipotesis yang
digunakan adalah : H0 : μ = c
H1 : μ < c
dengan taraf kesalahan α dan derajat
kebebasan DK = n – 1
Kurva distribusi t beserta titik
kritis yang dimaksud digambarkan seperti di bawah ini (dalam hal ini α
menunjukkan luas daerah penolakan H0).
(c) Uji dua arah (kanan)
Dalam kasus ini hipotesis yang
digunakan adalah : H0 : μ = c
H1 : μ ≠ c
dengan taraf kesalahan 0,5α dan
derajat kebebasan DK = n – 1
Kurva distribusi t beserta titik
kritis yang dimaksud digambarkan seperti di bawah ini (dalam hal ini α
menunjukkan luas daerah penolakan H0).
(5)
Menarik
Kesimpulan
Apabila nilai t hitung berada dalam daerah penerimaan,
maka hipotesis diterima, sebaliknya apabila nilai t hitung berada di daerah penolakan, maka hipotesis tidak diterima.
Atau dengan kata lain.
Untuk Uji satu arah
(kanan)
Jika thit < ttab maka H0 diterima
Jika thit >
ttab maka H0
ditolak
Untuk Uji satu arah
(kiri)
Jika thit >
– ttab maka H0
diterima
Jika thit <
– ttab maka H0
ditolak
Untuk Uji dua arah
Jika – ttab
< thit < ttab maka H0 diterima
Jika thit < –
ttab atau thit > ttab
maka H0 ditolak.
Untuk lebih
jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini :
1. Seorang
siswa akan meneliti kemampuan belajar matematika siswa SMA sebanyak 16 orang
yang diasumsikan memiliki nilai 7,5. Jika dari nilai rapor yang didapat rata
ratanya adalah 7,75 dengan simpangan baku 1,25 dan taraf
kesalahan 10%, maka selidikilah dengan uji t apakah asumsi itu benar ?
Alternatif Pembahasan :
H0 : kemampuan belajar matematika siswa SMA sebanyak 16 orang
memiliki nilai 75 (μ = 75)
H1 : kemampuan
belajar matematika siswa SMA sebanyak 16 orang
memiliki nilai lebih dari 75 (μ
> 75).
(Gunakan uji dua arah)
s = 1,25.
Selanjutnya akan
dibandingkan nilai t dari perhitungan
dengan nilai t pada table t student dengan uji satu arah (kanan).
Untuk taraf kesalahan 10%
diperoleh nilai 0,5α = 0,5 (10%) = 0,05
dan derajat kebebasan DK = 16 – 1 =
15.
Dari table t-student diperoleh nilai t = 1,75305. (baris df = 15, kolom α = 0,05).
Sehingga –1,75305 < 0.8 < 1,75305 artinya –ttab <
thit < ttab.
Ini menunjukkan H0 diterima,
artinya kemampuan belajar matematika siswa SMA sebanyak 16 orang memiliki
nilai 75.
Sumber
Thanks for reading Penarikan Kesimpulan. Please share...!