4. Maksimum dan Minimum pada Masalah
Kontekstual
Dalam hidup ini, kita sering menghadapai masalah guna mendapatkan jalan terbaik untuk melalkukan sesuatu. Sebagai contoh, seorang petani ingin memilih kombinasi hasil panen yang dapat menghasilkan keuntungan terbesar. Seorang dokter akan menentukan dosis obat yang terkecil untuk menyembuhkan suatu penyakit. Seorang kepala pabrik akan menekan sekecil mungkin biaya pendistribusian produknya. Kadangkala salah satu dari masalah di atas dapat dirumuskan sehingga akan melibatkan memaksimumkan dan meminimumkan fungsi tertentu.
⦁ Dalam
menyelesaikan maksimum dan minimum pada masalah kontekstual, harus memperhatikan
tahapan berikut.
⦁ Tetapkan
besaran yang ada dalam masalah sebagai variabel untuk memperoleh hubungan atau
ekspresi matematikanya
⦁ Tetapkan
rumus fungsi satu variabel yang merupakan model matematika dari masalah
⦁ Tentukan
penyelesaian optimum dari model matematika
⦁ Berikanlah
tafsiran terhadap hasil yang diperoleh.
Berikut
diberikan beberapa contoh maksimum dan minimum pada masalah kontekstual.
Contoh:
Akan dibuat
sebuah persegi panjang dengan keliling 48 cm. Berapakah ukuran persegi panjang
tersebut agar luasnya maksimum?
Alternatif Penyelesaian:
Luas persegi
panjang :
Syarat
ekstrim untuk L adalah , sehingga :
24 – 2p =
0
2p = 24
p
= 12
Substitusikan
p = 12 ke (*), sehingga diperoleh : l = 24 – 12 = 12.
Jadi, ukuran
persegi panjang tersebut agar luasnya maksimum adalah p = 12 cm, l =
12 cm, dan luas persegi panjang = 12 . 12 = 144 cm2.
Contoh:
Jumlah dua
buah bilangan adalah 10. Tentukan kedua bilangan tersebut sehingga jumlah
kuadratnya paling minimum …
Alternatif Penyelesaian:
Misalkan
bilangan pertama = x dan bilangan kedua = y.
Jumlah kedua bilangan 10, sehingga x + y = 10 → y = 10
– x … (*)
Misalkan jumlah kuadrat kedua bilangan = B, maka :
B = x2 + y2
… (**)
Substitusikan persamaan (*) ke (**), sehingga diperoleh :
syarat
ekstrim untuk B adalah ,
sehingga : 4x – 20 = 0
→ 4x
= 20
→ x
= 5
substitusikan x = 5 ke (*) sehingga diperoleh : y = 10 – 5 = 5.
Jadi, kedua
bilangan tersebut agar jumlah kuadratnya minimum adalah 5 dan 5.
Contoh:
Sebuah
peluru ditembakkan ke atas. Tinggi h meter setelah t detik
dirumuskan dengan h(t) = 120t – 5t2,
tentukanlah tinggi maksimum yang dicapai peluru tersebut …
Alternatif Penyelesaian:
peluru
mencapai tinggi maksimum jika h ¢(t) = 0, sehingga :
Substitusikan t = 10 detik ke (*), sehingga diperoleh tinggi maksimum
peluru :
h(10) = 120(10) – 5(10)2 =
1200 – 500 = 700 meter.
Contoh:
Sebuah kotak
tanpa tutup akan dibuat dari bahan seng dengan kapasitas 36 dm3. Jika
ukuran panjang kotak dua kali lebarnya, tentukanlah ukuran kotak agar bahan
yang dibutuhkan seminimum mungkin …
Alternatif Penyelesaian:
Misalkan
panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t.
Panjang kotak dua kali lebarnya, berarti p = 2l … (*)
Volume kotak = 36 dm3.
Bahan kotak
akan diminimumkan, berarti yang diminimumkan adalah luas permukaan kotak tanpa
tutup, disimbol dengan A.
A = luas alas + 2 luas sisi samping + 2 luas sisi depan/belakang
A = p.l + 2 l.t + 2 p. t … (***)
Substitusikan (*) dan (**) ke persamaan (***), sehingga diperoleh :
Luas
permukaan kotak minimum jika , sehingga
:
substitusikan
l = 3 dm ke (*) dan (**), diperoleh : p = 2(3) = 6m dan .
Jadi, ukuran
kotak agar bahan yang digunakan minimum adalah p = 6 dm, l = 3 dm,
dan t = 2 dm.
Sumber
Thanks for reading Maksimum dan Minimum pada Masalah Kontekstual. Please share...!