4. Tabel Distribusi Frekuensi
Jika ukuran data cukup besar (n > 30), maka sebaiknya data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi dibedakan menjadi dua, yaitu tabel distribusi frekuensi tunggal dan tabel distribusi frekuensi berkelompok.
Contoh:
Berikut ini
data berat badan 40 siswa SD Merdeka (dalam kg)
Tabel
distribusi frekuensi tunggal dari data tersebut sebagai berikut.
Untuk data
yang sangat besar, sebaiknya menggunakan tabel distribusi frekuensi
berkelompok. Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi berkelompok
adalah:
a. Tentukan
jangkaun data (J), yaitu datum terbesar dikurangi datum terkecil.
J = Xmaks – Xmin
b. Tentukan
banyak kelas interval (k) dengan aturan H.A. Sturges, dengan rumus:
k = 1 + 3,3 log n
k = bilangan bulat, dan n =
banyaknya data.
c. Tentukan
panjang kelas interval (p) dengan rumus :
d. Tentukan
batas kelas interval (batas bawah dan batas atas). Batas bawah kelas pertama
dapat diambil sama dengan nilai datum terkecil atau nilai yang lebih kecil dari
datum terkecil.
e. Tentukan
frekuensi dari setiap kelas interval dengan terlebih dahulu menentukan
turusnya.
Contoh:
Hasil nilai
tes matematika 30 siswa kelas XI IPA SMA sebagai berikut:
Sajikan
dalam tabel distribusi frekuensi.
Alternatif Penyelesaian:
· Dari
kumpulan data di atas, datum terbesar adalah 88, dan yang terkecil adalah 30,
sehingga diperoleh jangkauan data ( J ) = 88 – 30 = 58.
· Banyak
kelas interval (k) = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3 (1,477)
= 1 + 4,874 = 5,874 ≈ 6
· Batas
bawah kelas yang pertama, disini batas bawah kelas pertama adalah datum
terkecil (tetapi tidak harus, dapat juga digunakan bilangan lain).
Misalnya batas bawah kelas interval
pertama digunakan datum terkecil = 30, sehingga batas atas kelas interval
pertama = (30 + p) – 1 = (30 + 10) – 1 = 39 (10 adalah panjang kelas).
Diperoleh
tabel distribusi frekuensi berikut.
Berikut ini
beberapa istilah sehubungan dengan tabel distribusi frekuensi untuk data
berkelompok.
· Batas bawah kelas dan batas atas
kelas
Untuk kelas 30 – 39,
batas bawah adalah 30 dan batas atas adalah 39.
· Tepi bawah kelas dan tepi atas kelas
Untuk kelas 30 – 39, tepi
bawah kelasnya adalah (30 – 0,5) = 29,5 dan tepi atas kelasnya (39 + 0,5) =
39,5.
Tepi bawah diperoleh dari
batas bawah kelas dikurangi setengah satuan pengukuran terkecil yang digunakan,
sedangkan tepi atas kelas diperoleh dari batas atas kelas ditambah setengah
satuan pengukuran terkecil.
· Panjang interval kelas
Untuk kelas 30 – 39,
panjang interval kelas adalah (tepi atas – tepi bawah) = 39,5 – 29,5 = 10.
· Titik tengah kelas
titik tengah kelas
interval (mid point) yaitu rataan antara batas bawah dan batas atas
kelas interval. Untuk kelas 30 – 39, titik tengah kelas adalah .
5. Histogram dan Poligon Frekuensi
Setelah
mengelompokkan data ke dalam beberapa kelas menjadi tabel distribusi frekuensi,
kita dapat menyajikan data berkelompok tersebut dalam bentuk grafik. Penyajian
data dalam bentuk grafik ini bertujuan untuk menyampaikan data kepada pembaca
dalam bentuk gambar. Bagi kebanyakan orang, melihat informasi yang disajikan
dari gambar lebih mudah daripada melihat dari dari kumpulan bilangan-bilangan
pada tabel atau distribusi frekuensi.
Ada tiga
macam grafik yang biasanya digunakan untuk menyajikan atau mempresentasikan
data berkelompok, yaitu:
a.
Histogram
b.
Poligon
frekuensi
c.
Ogive/
grafik frekuensi kumulatif.
Histogram
adalah penyajian
distribusi frekuensi menggunakan diagram batang tegak. Pada histogram, antara
dua batang yang berdampingan tidak terdapat jarak, berbeda dengan penyajian
diagram batang terdahulu. Sumbu datar pada histogram menyatakan kelas-kelas
interval, sedangkan sumbu tegak menyatakan frekuensi. Dalam hal ini, batas kelas
interval merupakan tepi bawah dan tepi atas.
Tepi bawah =
batas bawah – 0,5
Tepi atas =
batas atas + 0,5 (± 0,5 jika nilai datanya teliti hingga satuan)
Jika setiap
titik tengah sisi atas persegi panjang yang berdampingan dihubungkan dengan
suatu garis, maka terbentuk grafik yang disebut poligon frekuensi.
Contoh:
Gambar
histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi frekuensi dari contoh 6
di atas.
Alternatif Penyelesaian:
Histogram
Poligon
Frekuensi
Sumber
Thanks for reading Penyajian Data. Please share...!