Integral dapat dipandang sebagai balikan (invers) dari turunan, sehingga integral sering disebut juga sebagai anti turunan.
Sehingga
notasi integral ditulis ∫ f(x) dx
= F(x) + c jika dan hanya
jika F ′ (x) = f(x).
Sebagi
contoh: Jika f(x) = x2 + 6x – 5 maka f ′ (x) = 2x + 6
Jika f(x) = x2 + 6x + 10 maka f ′ (x) = 2x + 6
Jika f(x) = x2 + 6x – ⅓ maka f ′ (x) = 2x + 6
Dari sini
diperoleh ∫ (2x + 6) dx = x2
+ 6x + C. Konstanta C dianggap
mewakili –5, 10, –⅓ dan semua bilangan real yang lainnya.
Dengan
berpedoman dari uraian di atas, maka kita dapat menentukan rumus dasar dari pengintegralan,
yakni :
Jika y = ax maka y′ = a untuk a bilangan real.
Jika y = axn maka y′ =
n.a xn – 1 untuk a
dan n bilangan real
Sehingga diperoleh
rumusan : jika a dan n adalah bilangan real dengan n ≠ –1, maka :
Untuk
pemahaman lebih lanjut, akan diuraikan pada contoh-contoh soal berikut ini :
Alternatif Pembahasan :
Alternatif Pembahasan :
Sumber
Thanks for reading Aturan Dasar Integral Fungsi Aljabar. Please share...!