a. Fungsi
Surjektif
Suatu fungsi f : A → B disebut fungsi
surjektif atau fungsi onto atau fungsi kepada jika dan hanya jika daerah hasil
fungsi f sama dengan himpunan B atau Rf = B.
Contoh
Dalam diagram panah
A : {1, 2, 3, 4} , B : {a, b, c}
Fungsi f : A → B dinyatakan dalam
pasangan terurut : f = {(1, a), (2, c), (3, b), (4, c)}.
Tampak bahwa daerah hasil fungsi f
adalah Rf : {a, b, c} dan Rf = B maka
fungsi f adalah fungsi surjektif atau
fungsi onto atau fungsi kepada.
Fungsi f : A → B disebut fungsi into atau fungsi ke dalam jika dan hanya jika daerah
hasil fungsi f merupakan himpunan
bagian murni dari himpunan B atau Rf Ì B.
Contoh :
A : {1, 2, 3, 4} , B : {a, b, c}
fungsi f : A → B dinyatakan dalam pasangan terurut f : {(1, a), (2, b), (3, a), (4, b)}.
Tampak bahwa daerah hasil fungsi f : Rf : {a, b} dan Rf Ì B, maka fungsi f adalah fungsi into atau fungsi ke dalam.
b. Fungsi
Injektif
Fungsi f : a → B disebut fungsi
injektif (fungsi satu-satu) jika dan hanya jika untuk tiap a1, a2
Î A dan a1 ¹ a2 berlaku f (a1) ¹ f
(a2).
Contoh :
A : {1,2,3} , B
: {a, b, c}
f : A → B dinyatakan dalam
pasangan terurut f : {(1, a), (2, b), (3, c)}.
Tampak bahwa tiap anggota A yang
berbeda mempunyai peta yang berbeda di B.
Fungsi f adalah fungsi injektif atau
satu-satu.
c. Fungsi
Bijektif
Fungsi f : A → B disebut fungsi
bijektif jika dan hanya jika fungsi f
sekaligus merupakan fungsi surjektif dan fungsi injektif.
Contoh :
A : {1, 2, 3} , B : {a, b, c}
Fungsi f : A → B, dinyatakan dalam
pasangan terurut f : {(1, a), (2, c), (3, b)}.
Tampak bahwa fungsi f adalah fungsi surjektif sekaligus fungsi injektif.
Fungsi f adalah fungsi bijektif atau
korespondensi satu-satu.
Sumber
Thanks for reading Sifat-Sifat Fungsi. Please share...!