Jenis operasi aljabar sering dijumpai dalam himpunan bilangan riil, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan. Operasi aljabar pada bilangan riil dapat diterapkan pada aljabar fungsi, yaitu jika diketahui fungsi f(x) dan g(x), dan n bilangan rasional.
Untuk
memahami operasi aljabar pada fungsi, coba Kalian amati masalah berikut. Seorang
pengrajin miniatur menerima pesanan pembuatan miniatur dan asesoris tempat
penyimpanannya. Harga untuk membuat miniatur saja (F1) biayanya Rp.75.000,- per buah mengikuti fungsi F1 (x) = 75.000x + 5000.
Jika akan membuat lengkap dengan asesoris tempat penyimpanannya, biaya tambahannya
(F2) Rp.25.000,- perbuah
mengikuti fungsi F2 (x) = 25.000x + 1000, dengan x banyaknya
miniatur yang dibuat.
a. Berapa
biaya untuk membuat 10 buah miniature lengkap dengan asesoris penyimpanannya?
b. Tentukan
selisih biaya pembuatan miniature dengan asesoris penyimpanannya jika banyaknya
miniature yang dibuat 5 buah.
Alternatif Penyelesaian:
Fungsi biaya
pembuatan miniature: F1(x) = 75.000x + 5.000
Fungsi biaya pembuatan asesoris F2(x) = 25.000x + 1000.
a.
Biaya
untuk membuat miniature lengkap dengan asesorisnya adalah:
F1(x) + F2(x) = (75.000x + 5.000) + (25.000x +
1000)
= 100.000x + 6.000
Total biaya untuk membuat 10 buah miniature lengkap dengan asesorisnya adalah:
F1(10) + F2(10) = 100.000.10 + 6.000
= 1.006.000.
Jadi total biaya untuk membuat 10 miniatur lengkap dengan asesorisnya adalah Rp. 1.006.000,-
Selisih biaya pembuatan miniature
dengan asesorisnya adalah:
F1(x) – F2(x) = (75.000x + 5.000) - (25.000x +
1000)
= 50.000x + 4.000
Selisih biaya pembuatan 5 buah
miniature dengan asesorisnya adalah :
F1(5) – F2(5) = 50.000.5 + 4 =
246.000
Jadi selisih biaya pembuatan 5 buah miniatur dengan asesorisnya adalah : Rp. 246.000,.
Operasi aljabar pada fungsi didefinisikan sebagai berikut.
Definisi
1.6
Jika f suatu fungsi dengan daerah asal Df dan g suatu fungsi dengan daerah asal Dg, maka pada operasi aljabar
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dinyatakan sebagai berikut.
Jumlah f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai
(f + g)(x) = f(x) + g(x)
dengan daerah asal Df + g = Df Ç Dg.
Selisih f dan g ditulis f – g didefinisikan sebagai
(f – g)(x) = f(x) – g(x)
dengan daerah asal Df – g = Df Ç Dg.
Perkalian f dan g ditulis f × g didefinisikan
sebagai (f × g)(x) = f(x) × g(x)
dengan daerah asal Df × g = Df Ç Dg.
Pembagian f dan
g ditulis didefinisikan sebagai
dengan
daerah asal[M1]
.
Contoh 1.7
Diketahui fungsi-fungsi f
dan g ditentukan dengan rumus f (x)
= 2x – 10 dan . Tentukan
nilai fungsi-fungsi berikut, kemudian tentukan daerah asalnya.
a.
(f + g) (x)
b.
(f – g) (x)
c.
(f × g) (x)
Alternatif
Penyelesaian:
Daerah asal
fungsi f (x) = 2x – 10 adalah Df : {x | x Î R}
Daerah asal fungsi adalah Dg
: {x | x ³ ½, x Î R}
a. Jumlah
fungsi f (x) dan g (x) adalah:
(f + g) (x) = f (x)+ g
(x) = 2x – 10 +
Daerah asal fungsi (f + g) (x) adalah:
D f
+ g = Df Ç Dg
= {x
| x Î R} Ç {x | x ³ ½, x Î R}
= {x
| x ³ ½, x Î R}
b. Selisih
fungsi f (x) dan g (x) adalah
(f – g) (x) = f (x) – g
(x) = 2x – 10 –
Daerah asal fungsi (f – g) (x) adalah
D f
– g = Df Ç Dg
= {x
| x Î R} Ç {x | x ³ ½, x Î R}
= {x
| x ³ ½, x Î R}
c. Perkalian
fungsi f (x) dan g (x) adalah:
Daerah asal fungsi (f x g) (x) adalah
D f
× g = Df Ç Dg
= {x
| x Î R} Ç {x | x ³ ½, x Î R}
= {x
| x ³ ½, x Î R}
d. Pembagian
fungsi f (x) dengan g (x) adalah:
B. Rangkuman
1.
Apabila A dan B himpunan, maka hubungan atau pemasangan
anggota A dengan anggota B disebut relasi. Apabila antara anggota
A dan anggota B tidak ada hubungan, maka himpunan A dan B tidak berelasi.
2.
Fungsi adalah
relasi yang memetakan, memasangkan atau mengawankan setiap anggota di himpunan A dengan tepat satu anggota di himpunan B.
3.
Sebuah fungsi f dari himpunan A ke B, dapat dinyatakan dalam bentuk diagram, pasangan terurut atau dengan
notasi fungsi f : A → B
atau dengan rumus y = f(x),
dimana x ∈ A dan y ∈ B.
Himpunan A disebut pula dengan daerah
asal (domain) dan B disebut daerah kawan (kodomain). Sedangkan daerah hasil
fungsi (range) merupakan himpunan bagian dari B.
4.
Misalkan
fungsi f memetakan himpunan A ke himpunan B dengan darah hasil R. Fungsi
disebut fungsi surjektif (onto) apabila daerah hasil sama dengan daerah kawan
(R = B), disebut fungsi injektif (into) apabila untuk setiap a ≠ b,
maka f(a) ≠ f(b) dan disebut fungsi bijektif (satu ke
satu) apabila fungsi tersebut injektif dan sekaligus surjektif
5.
Operasi
Aljabar pada fungsi didefinisikan:
a.
Jumlah
f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai (f +
g)(x) = f(x) + g(x) dengan daerah
asal Df + g = Df ∩ Dg.
b.
Selisih
f dan g ditulis f – g didefinisikan sebagai (f –
g)(x) = f(x) – g(x) dengan daerah
asal Df – g = Df ∩ Dg.
c.
Perkalian
f dan g ditulis f × g didefinisikan sebagai (f ×
g)(x) = f(x) × g(x) dengan daerah
asal Df × g = Df ∩ Dg.
d.
Pembagian
f dan g ditulis 𝑓𝑔 didefinisikan sebagai dengan daerah
asal
.
Sumber
Thanks for reading Operasi Aljabar Pada Fungsi. Please share...!