C.
Rangkuman Pembagian Polinomial
Berdasarkan
uraian materi pada kegiatan pembelajaran 2, dapat disimpulkan:
1. Misalkan suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi oleh 𝑝(𝑥) menghasilkan ℎ(𝑥) dan sisanya 𝑠(𝑥), maka dapat ditulis 𝒇(𝒙) = 𝒑(𝒙)∙𝒉(𝒙) + 𝒔(𝒙)
2. Proses
pembagian suku banyak dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara bersusun dan cara
sintetik (cara Horner)
3. Pembagian
polinomial (𝑥) dengan pembagi (𝑥 − 𝑘) menghasilkan hasil bagi ℎ(𝑥) dan sisa 𝑠(𝑥) berderajat nol atau 𝑠(𝑥) = konstanta, dituliskan sebagai
berikut.
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑘)∙ℎ(𝑥) + 𝑠(𝑥)
4.
Jika
polinomial 𝑓(𝑥) dibagi (𝑎𝑥 + 𝑏) memberikan hasil bagi ℎ(𝑥) dan sisa 𝑠, maka diperoleh hubungan:
Hasil bagi (𝑥) oleh (𝑎𝑥
+ 𝑏) adalah
5. Menentukan
derajat hasil bagi dan sisa pada pembagian polinomial 𝑓(𝑥) dengan pembagi bentuk linear (𝑥 – 𝑘) atau (𝑎𝑥 + 𝑏)
berlaku:
·
Derajat
hasil bagi ℎ(𝑥) maksimum satu lebih kecil dari
pada derajat suku banyak 𝑓(𝑥).
·
Derajat
sisa 𝑠 maksimum satu lebih kecil dari pada derajat
pembagi.
6. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙
+ 𝒄 dengan 𝒂 ≠ 𝟎
Jika polinomial (𝑥) dibagi dengan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥
+ 𝑐 dengan 𝑎
≠ 0, maka hasil bagi dan
sisa pembagian polinomial dapat ditentukan dengan cara pembagian bersusun,
skema Horner, dan skema Horner kino.
a. Cara Bersusun
Secara umum, algoritma
pembagian suku banyak (𝑥) oleh bentuk kuadrat (𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐)
dapat dinyatakan dengan persamaan :
f(x) = 𝑎(𝑥
− 𝑘1)(𝑥
− 𝑘2)h(x) + s(x)
b. Cara Skema Horner
Pembagian polinomial
dengan cara skema Horner hanya dapat digunakan untuk pembagi yang dapat
difaktorkan. Misalkan polinomial (𝑥) dibagi oleh bentuk kuadrat 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥
+ 𝑐 yang dapat difaktorkan. Kita dapat menentukan hasil
bagi dan sisa pembagian dengan cara skema Horner, yuk perhatikan
langkah-langkahnya.
Langkah-langkah pembagian
polinomial dengan cara skema Horner
1. Misalkan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥
+ 𝑐 dapat difaktorkan dan ditulis sebagai: 𝑎(𝑥 − 𝑘1)(𝑥 − 𝑘2) , dengan 𝑎 ≠ 0
2. Langkah
awal, kita bagi (𝑥) dengan (𝑥 − 𝑘1). Pada langkah ini diperoleh:
(𝑥) ≡ (𝑥 − 𝑘1)ℎ1(𝑥) + 𝑠1
3. Hasil
bagi ℎ1(𝑥) dibagi lagi dengan (𝑥 − 𝑘2). Pada langkah ini diperoleh:
ℎ1(𝑥) ≡ (𝑥
− 𝑘2)ℎ2(𝑥) + 𝑠2
4. Substitusi
ℎ1(𝑥) ke bentuk persamaan 𝑓(𝑥), diperoleh:
c. Cara Skema Horner - Kino
Skema Horner – kino
dicetuskan oleh Sukino, Horner kino merupakan pengembangan dari skema Horner
kino. Pada skema Horner terbatas untuk pembagi yang bias difaktorkan sedangkan
untuk skema Horner kino dapat diterapkan untuk pembagi apapun.
7. Jika
polinomial yang dibagi berderajat 𝑛 dan pembaginya berderajat 𝑚, maka diperoleh:
·
Hasil
bagi berderajat 𝑛
− 𝑚
·
Sisa
pembagian berderajat 𝑚
− 1 (derajat dari sisa
pembagian kurang satu dari derajat pembagi)
8. Teorema Sisa untuk Pembagi Bentuk
Linier (𝒙 − 𝒌)
Jika polinomial (𝑥) berderajat 𝑛 dibagi dengan (𝑥 − 𝑘), maka sisa pembagian 𝑠 ditentukan oleh 𝑠
= 𝑓(𝑘)
9. Teorema Sisa untuk Pembagi Bentuk
Linier (𝒂𝒙 + 𝒃)
Jika polinomial (𝑥) berderajat 𝑛 dibagi dengan (𝑎𝑥+𝑏), maka sisa pembagian 𝑠 ditentukan oleh
10. Teorema Sisa untuk Pembagi Bentuk (𝒙 − 𝒂)(𝒙 − 𝒃)
Sisa pembagian polinomial
(𝑥) oleh (𝑥
− 𝑎)(𝑥
− 𝑏) adalah 𝑠(𝑥) = 𝑝𝑥 + 𝑞 dengan 𝑓(𝑎) = 𝑝𝑎 + 𝑞 dan 𝑓(𝑏) = 𝑝𝑏
+ 𝑞
11. Teorema Faktor
a.
Suatu
fungsi suku banyak 𝑓(𝑥) memiliki faktor (𝑥 – 𝑘) jika dan hanya jika 𝑓(𝑘) = 0
b.
Suatu
fungsi suku banyak (𝑥) memiliki faktor (𝑎𝑥 + 𝑏)
jika dan hanya jika .
“Sumber Informasi”
Thanks for reading Rangkuman Pembagian Polinomial. Please share...!