Kaidah
Pencacahan dan Perjabaran Binom Newton
Ada
beberapa ilustrasi persoalan yang berhubungan dengan cara yang mungkin terjadi
seperti sebagai berikut :
Contoh
:
Misalkan
terdapat 3 buah celana dan 4 buah baju. Permasalahannya adalah ada berapa
banyak cara seseorang memilih celana dan baju yang akan dipakai ?
Contoh
:
Misalkan
ada 3 buku : Matematika, Fisika dan Biologi. Jika seseorang ingin menumpuk dua
buku secara vertikal, ada berapa cara ia melakukan penumpukan ?
Masalah-masalah
tersebut dapat diselesaikan dengan Kaidah Pencacahan yang dapat ditempuh dengan
menggunakan satu atau beberapa cara berikut :
- aturan
pengisian tempat (filling slot)
- permutasi
- kombinasi
A. Aturan
pengisian tempat (filling slots)
Misalkan
ada n tempat tersedia dengan k1 adalah banyaknya cara mengisi
tempat pertama, k2 adalah banyaknya cara mengisi tempat kedua, dan seterusnya
hingga k adalah banyaknya cara mengisi tempat ke-n. Maka banyaknya cara mengisi tempat
adalah k1 × k2 × ··· × kn.
Cara
ini disebut sebagai aturan pengisian tempat dan sering disebut dengan kaidah
perkalian.
Sebagai
ilustrasi penyelesaian soal contoh 1 adalah sebagai berikut :
Tempat
pertama adalah memilih celana. Karena banyaknya celana ada 3, maka banyaknya cara
memilih celana ada 3 sedangkan banyaknya cara memilih baju ada 4. Maka
banyaknya cara memilih n pasangan celana dan baju ada 4 · 3 = 12 cara.
Untuk
soal pada contoh 2, banyaknya cara memilih tempat pertama ada 3 cara karena
bukunya ada 3.
Untuk
memilih buku yang kedua hanya tinggal 2 cara karena satu buku sudah dipilih
pada tempat pertama. Banyaknya cara memilih dua buku adalah 3 · 2 = 6 cara.
Contoh
:
Berapa
banyak cara menyusun huruf-huruf R, A, J, I, N jika
a) huruf
pertama dimulai dari huruf hidup (vokal)
b) huruf
pertama dimulai dari huruf mati (konsonan)
Solusi
:
a)
Banyaknya cara memilih huruf pertama ada 2 yaitu A atau I. Karena
huruf A atau I sudah dipakai sebagai huruf pertama maka banyaknya cara memilih
huruf kedua tinggal 4 cara. (Misalkan huruf pertama adalah A maka kemungkinan huruf kedua ada 4 yaitu
R, J, I atau N.) Banyaknya cara memilih huruf ketiga ada 3 cara, huruf keempat
ada 2 cara dan huruf kelima tinggal 1 cara. Banyaknya cara menyusun huruf
tersebut ada 2 x 4 x 3 x 2 x 1 = 48 cara.
b)
Banyaknya cara memilih huruf pertama ada 3 yaitu R, J atau N.
Banyaknya cara memilih huruf kedua, ketiga, keempat dan kelima berturut-turut
ada 4, 3, 2, dan 1 cara. Banyaknya bilangan yang dapat dibentuk ada 3 x 4 x 3 x
2 x 1 = 72 cara.
B. Permutasi
Sebelum
dibahas lebih jauh mengenai permutasi, akan diperkenalkan terlebih dahulu
definisi dan notasi faktorial.
Untuk
setiap n bilangan asli, didefinisikan :
n! = 1 x 2 x 3 x ··· x (n
– 2) x (n – 1) x n
Notasi
n! dibaca n faktorial.
Didefinisikan
juga 1! = 1 dan 0! = 1.
Sebagai
ilustrasi 2! = 1 x 2 = 2, 3! = 1 x 2 x
3 = 6, 4! = 1 x 2 x 3 x 4 = 24, 5! = 120.
n! = n x (n – 1)! = n x (n –
1) x (n – 2)! = n x (n – 1) x (n – 2) x (n –
3)! dan seterusnya.
1) Permutasi dari Unsur-unsur Yang Berbeda
Permutasi r obyek yang diambil dari n obyek berbeda,
dengan r = n adalah nyang didefinisikan dengan :
Perhatikan bahwa dalam permutasi urutan sangat diperhatikan. Ini
berbeda dengan kombinasi yang tidak memperhatikan urutan yang nantinya akan
dibahas pada bagian lain.
Contoh :
Misalkan
dari huruf-huruf P, Q dan R akan dibuat susunan yang
terdiri dari 3 huruf maka ada
berapa
banyak susunan yang dapat dibuat ?
Solusi :
Dengan
aturan pengisian tempat yang telah dipelajari sebelumnya dapat diketahui bahwa
banyaknya
susunan adalah 3 x 2 x 1 = 6 susunan.
Jika
kita daftarkan satu-satu maka susunan tersebut adalah PQR, PRQ, QPR, QRP,
RPQ, RQP yang semuanya ada 6 susunan.
Perhatikan
bahwa PQR dan PRQ hanya menggunakan huruf P, Q dan R.
Tetapi kedua susunan tersebut dianggap berbeda karena urutannya diperhatikan.
Maka kita dapat menggunakan permutasi 3 unsur yang diambil dari 3 unsur.
2)
Permutasi Yang Memuat Beberapa Unsur Yang Sama
Pada contoh 10, huruf-huruf yang disediakan semuanya
berbeda yaitu P, Q dan R. Bagaimana
jika
huruf-huruf yang disediakan ada yang sama. Misalkan pada contoh berikut :
Contoh :
Misalkan
dari huruf-huruf P, P dan Q akan dibuat susunan yang terdiri dari
3 huruf maka ada
berapa
banyak susunan yang dapat dibuat ?
Solusi :
Kita
tidak bisa langsung menjawab bahwa banyaknya susunan adalah 3P3
= 6 karena dalam
kenyataannya
banyaknya susunan hanya ada 3, yaitu PPQ, PQP dan QPP.
Banyaknya
permutasi n unsur yang memuat k unsur yang sama, m unsur
yang sama dan p unsur yang sama dengan k + m + p = n ditentukan
dengan rumus:
Pada
contoh 16, ada 3 unsur yaitu P, P dan Q dengan terdapat 2 unsur P
yang sama maka
banyaknya
susunan adalah 3! / 2! = 3.
3)
Permutasi Siklis
Bagaimana
jika terdapat beberapa orang yang duduk dalam suatu lingkaran (siklis) ? Ada
berapa cara menyusun semuanya ? Persoalan inilah yang berhubungan dengan
permutasi siklis.
Misalkan
tersedia n unsur yang berbeda.
Banyaknya
permutasi siklis dari n unsur tersebut dirumuskan dengan :
P(siklis) = (n - 1)!
Contoh :
Jika
terdapat tiga orang yang duduk pada tiga kursi yang membentuk suatu lingkaran,
maka ada berapa banyak susunan yang mungkin terjadi ?
Solusi :
Jika
mereka duduk pada kursi yang sejajar maka dengan kaidah perkalian didapat
banyaknya
susunan
adalah 3 x 2 x 1 = 6. Atau jika dengan permutasi didapat 3P3
= 6.
C. Kombinasi
Definisi
dari kombinasi :
Suatu
kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (tiap unsur
tersebut berbeda) adalah suatu pilihan dari r unsur tadi tanpa
memperhatikan urutannya.
Kata
kunci yang membedakan antara kombinasi dan permutasi adalah memperhatikan
atau tidak memperhatikan urutan.
Banyaknya
kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia dengan r
= n dirumuskan dengan:
Dengan
memperhatikan rumus di atas dan membandingkannya dengan rumus permutasi didapat
bahwa nPr ≥ nCr.
Kapan tanda kesamaan terjadi ?
Pada
buku lain penulisan nCr dapat dituliskan dengan notasiatau C (n, r)
yang memiliki pengertian yang sama.
D. Persoalan Gabungan
Sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah persoalan terkadang bisa diselesaikan dengan
hanya menggunakan salah satu cara dari aturan pengisian tempat, permutasi atau
kombinasi saja. Tetapi kadang-kadang sebuah persoalan hanya dapat diselesaikan
dengan menggunakan gabungan dari beberapa cara tersebut. Berikut beberapa
contoh persoalan.
Contoh :
Ada
berapa banyak cara memilih 2 orang wanita dari 5 orang wanita dan 2 orang
laki-laki dari 6 orang laki-laki sebagai ketua, wakil ketua dan 2 orang kepala
seksi dari suatu organisasi dengan syarat bahwa ketua dan wakil ketua harus
laki-laki dan 2 orang kepala seksi harus wanita ?
Solusi :
2
orang laki-laki dipilih dari 6 orang laki-laki sebagai ketua dan wakil ketua
yang berarti urutan diperhatikan. Maka banyaknya cara memilih ada 6P2
= 30 cara.
2
orang wanita dipilih dari 5 orang wanita sebagai kepala seksi yang berarti
urutan tidak diperhatikan.
Maka
banyaknya cara memilih ada 5C2 = 10 cara.
Jadi,
banyaknya cara memilih ada 30 x 10 = 300 cara.
E. Kombinasi dengan Pengulangan
Misalkan
ada n obyek yang akan diletakkan pada r tempat tanpa urutan dengan r = n. Jika
disyaratkan bahwa satu tempat hanya bisa menampung paling banyak 1 obyek maka banyaknya
cara adalah yang telah kita bahas sebelumnya.
Misalkan
terdapat n obyek identik dan disyaratkan bahwa seluruh obyek akan dibagikan ke
r buah tempat dengan masing-masing tempat dapat tidak ditempati maupun
ditempati satu atau lebih obyek. Pertanyaannya adalah ada berapa banyak cara
menyusunnya ?
Karena
identik maka urutan dalam persoalan ini tidak diperhatikan. Taruh n obyek
tersebut dalam satu baris. Tambakan r - 1 batas di antara bola-bola tersebut sehingga
kini seolah-olah ada n + r – 1 ’tempat’.
Akibat penambahan r – 1 batas tersebut maka n bola tersebut akan terbagi
dalam r bagian, yaitu di sebelah kiri batas ke-1, di antara batas ke-1 dan ke-2
sampai dengan di sebelah kanan batas ke- (r
– 1). Masing-masing bagian tersebut melambangkan banyaknya bola pada
masing-masing tempat. Sehingga persoalannya
sekarang adalah memilih (r – 1) tempat dari n + r – 1 tempat yang
tersedia. Banyaknya cara adalah:
Contoh :
4
buah bola akan dibagikan seluruhnya ke dalam 3 buah kantong. Ada berapa banyak
cara
menyusunnya
?
Solusi :
Sebagaimana
penjelasan sebelumnya, banyaknya cara = 4 + 3 – 1C4
= 6C4 = 15
cara. Yang kalau dijabarkan susunannya
adalah (4,0,0), (3,1,0), (3,0,1), (2,2,0), (2,0,2), (2,1,1), (1,3,0), (1,2,1),
(1,1,2), (1,0,3), (0,4,0), (0,3,1), (0,2,2),
(0,1,3) dan (0,0,4) dengan (a,b,c) menyatakan kantong pertama berisi a
bola, kantong ke-2 berisi b bola dan kantong ke-3
berisi c bola.
Kombinasi
dengan pengulangan juga dapat menyelesaikan persoalan mengenai perhitungan
banyaknya penyelesaian persamaan linier. Misalkan saja terdapat persamaan x1
+ x2 + ··· + xr = n. Jika x1
merupakan bilangan bulat tar negatif, maka ada berapa banyak penyelesaian yang
memenuhi.
Persoalan
ini sama saja dengan membagi n obyek identik ke dalam r buah tempat. Banyaknya
penyelesaian
adalah n + r – 1 Cn.
F. Penjabaran Binom Newton dengan Notasi Kombinasi
Pada saat, siswa telah diajarkan menjabarkan bentuk (a
+ b)n yang
untuk nilai n = 2 dapat dilakukan dengan perkalian langsung sedangkan untuk n
yang besar dapat dilakukan dengan menggunakan segitiga pascal untuk mendapatkan
koefisien-koefisien penjabaran.
Untuk n = 1 1
1
Untuk n = 2 1 2 1
Untuk n = 3 1
3 3
1
Untuk n = 4 1 4 6 4 1
⋅⋅⋅
Bilangan
yang di bawah merupakan penjumlahan dua bilangan di atasnya. Dari segitiga
pascal tersebut akan didapat :
(a
− 2b)5
= (1)(a)5(−2b)o + (5)(a)4(−2b)1 +
(10)(a)3(−2b)2 + (10)(a)2(−2b)3 + (5)(a)1(−2b)4 + (1)(a)0(−2b)5
(a
− 2b)5
= a5 − 10a4b + 40a3b2 − 80a2b3 + 80ab4 −32b5
Cara
lain adalah dengan menggunakan rumus kombinasi.
Jika
(a + b)n kita jabarkan akan didapat rumus sebagai berikut :
(a
+ b)n = nCo(a)n(b)0 + nC1(a)n – 1 (b)1 + nC2(a)n – 2 (b)2 + ⋅⋅⋅ + nCn-1(a)1(b)n-1 + nCn(a)0(b)n
atau
dapat juga ditulis
(a
+ b)n = nCo(a)0(b)n + nC1(a)1(b)n-1 + nC2(a)2(b)n-2 + ⋅⋅⋅ + nCn-1(a)n-1(b)1 + nCn(a)n(b)0.
Sumber
Labels:
Matematika
Thanks for reading Kombinatorik. Please share...!