Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Blogger.

Macam-macam Fungsi - 1

 

b.     Fungsi Kuadrat

 

Bentuk umum fungsi Kuadat adalah f(x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0.

Pada fungsi kuadrat terdapat dua macam titik balik, yakni titik balik maksimum dan titik balik minimum (seperti tampak pada contoh gambar disamping).

 

 


Terdapat dua macam fungsi kuadrat

yaitu :

1.     Fungsi kuadrat yang grafiknya membuka ke atas (syaratnya a > 0). Pada fungsi kuadrat ini memiliki titik balik minimum.

2.     Fungsi kuadrat yang grafiknya membuka ke bawah (syaratnya a < 0). Pada fungsi kuadrat ini memiliki titik balik maksimum.

 

Rumus menentukan titik balik (maksimum atau minimum) suatu fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c telah diuraikan pada bab terdahulu, yaitu:


Secara umum, daerah asal dari fungsi kuadrat adalah Df = {xx ϵ bilangan real}.

 

Namun daerah hasilnya tergantung pada bentuk grafiknya. Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini:

 

1.     Tentukanlah daerah hasil dari setiap fungsi kuadrat berikut :

a.       f(x) = x2 – 2x – 8

b.       f(x) = –x2 + 6x – 5

 

Jawab

 

a.   f(x) = x2 – 2x – 8 mempunyai titik minimum, yaitu:

     

       

P (1, –9)

 

Jadi daerah hasilnya adalah: Rf = {yy ≥ –9, y ϵ real}.

 

       b.   f(x) = –x2 + 6x – 5  mempunyai titik maksimum, yaitu:

        


P (3, 4)

 

Jadi daerah hasilnya adalah: Rf = {yy ≤ 4, y ϵ real}.

 

Jika daerah asal suatu fungsi kuadrat dibatasi dalam interval tertentu, maka daerah hasilnya juga akan terbatas pada interval tertentu. Untuk pemahaman selanjutnya ikutilah contoh soal berikut ini:

 

2.     Jika daerah asal fungsi kuadrat f(x) = x2 – 4x – 3 adalah Df = {x│–2 ≤ x ≤ 4} maka tentukanlah daerah hasilnya.

 

Jawab

 

Diketahui f(x) = x2 – 4x – 3 mempunyai titik maksimum, sehingga

 

Karena x = 2 berada didalam interval –2 ≤ x ≤ 4, maka

x = –2 diperoleh y = (–2)2 – 4(–2) – 3 = 4 + 8 – 3 = 9

x = 2 diperoleh y = (2)2 – 4(2) – 3 = 4 – 8 – 3 = –7

x = 4 diperoleh y = (4)2 – 4(4) – 3 = 16 – 16 – 3 = –3

 

Jadi daerah hasilnya adalah Rf = {y│–7 ≤ y ≤ 9, y ϵ real}.

 

c.      Fungsi Pecahan Linier

 

Bentuk umum fungsi pecahan linier adalahdengan x–p/q. Salah satu contoh grafik fungsi ini tertera pada gambar disamping.

Secara umum daerah asal untuk fungsi ini adalah Df = {xx ≠ –p/q dan x ϵ bilangan real}.


Namun pembatasan daerah asalnya tidak akan dibahas pada bab ini. Selanjutnya untuk menentukan daerah hasilnya akan diuraikan pada contoh soal berikut ini:

 

1.     Tentukan daerah asal dan daerah hasil alamiah seiap fungsi pecahan linier berikut ini:

 


Jawab


maka     xy – 4y = 3x + 2

xy – 3x = 4y + 2

x(y – 3) = 4y + 2

                                            


Jadi Rf = {yy ≠ 3, y ϵ real} dan Df = {xx ≠ 4, x ϵ real}.

   

maka    3xy + 6y = 5 – 2x

3xy + 2x = 5 – 6y

x(3y + 2) = 5 – 6y

                                           


Jadi Rf = {yy–2/3, y ϵ real}.

   

maka 2xy – 8y = 3

2xy = 8y + 3

                                             
 

 Jadi Rf = {yy ≠ 0, y ϵ real} dan Df = {xx ≠ 4, x ϵ real}.

 

d.     Fungsi Nilai Mutlak Linier

 

Bentuk umum fungsi pecahan linier adalah f(x) = │ax + b│. Salah satu contoh grafik fungsi ini tertera pada gambar disamping. Ciri khas grafik fungsi ini adalah selalu membuka ke atas, dengan titik minimum (misalnya) P(x1, 0). Sehingga untuk daerah asal Df = {xx bilangan real} maka daerah hasilnya adalah Rf = {yy = f(x1) ≥ 0, y ϵ real}.

 

Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini:

 

1.     Jika daerah asal fungsi f(x) = │2x – 6│dibatasi oleh interval { –2 ≤ x ≤ 5} maka tentukanlah daerah hasilnya

 

Jawab

 

2x – 6 = 0 maka x = 3

 

Untuk x = –2 maka f(–2) = │2(–2) – 6│ = │–10│ = 10

Untuk x = 5 maka f(5) = │2(5) – 6│ = 4

 

Karena x = 3 berada didalam interval –2 ≤ x ≤ 5, maka daerah hasilnya adalah Rf = {yy = 0 ≤ y ≤ 10, y ϵ real}.

 

 

Sumber

Labels: Matematika

Thanks for reading Macam-macam Fungsi - 1. Please share...!

Back To Top