Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Blogger.

Macam-macam Fungsi

 

Bentuk umum fungsi linier adalah y = f(x), dimana x adalah variabel bebas dan y adalah variabel terikat. Artinya pada sistem koordinat Cartesius, sumbu-X adalah sumbu yang memuat nilai-nilai yang membentuk himpunan daaerah asal (domain), sedangkan sumbu-Y adalah sumbu yang memuat nilai-nilai yang membentuk himpunan daaerah kawan (kodomain). Himpunan nilai y yang merupakan peta dari x membentuk daerah hasil (range).

 

Jika daerah asal dibatasi oleh interval tertentu pada sumbu-X maka akan berpengaruh pada daerah hasil. Berikut ini akan diberikan beberapa macam fungsi dalam kaitannya dengan daerah asal dan daerah hasil.

 

a.     Fungsi Linier

 

Bentuk umum fungsi linier adalah f(x) = mx + c atau y = mx + c, dimana m adalah gradien garis fungsinya. Grafik fungsi ini berbentuk garis lurus, sehingga secara umum daerah asal suatu fungsi linier adalah Df = {xx ϵ bilangan real} dan daerah hasilnya Rf = {yy ϵ bilangan real}.

 

Sebagai contoh pada fungsi y = 2x – 6 disamping terlihat bahwa daerah asalnya adalah sumbu-X dan daerah hasilnya adalah sumbu-Y.

Namun jika daerah asal dibatasi dengan interval tertentu pada sumbu-X maka daerah hasilnya akan mengalami perubahan.Terdapat dua macam fungsi linier, yaitu fungsi linier monoton naik (ditandai dengan m > 0), dan fungsi linier monoton turun (ditandai dengan m < 0).


Syarat fungsi linier f(x) monoton naik adalah jika x1 dan x2 adalah anggota himpunan daerah asal serta x1 < x2 maka f(x1) < f(x2) Seperti contoh pada gambar disamping.

Dalam hal ini, Misalkan daerah asalnya dibatasi Df  = {axb} maka daerah hasilnya adalah Rf = {f(a) ≤ yf(b)}.


Syarat fungsi linier f(x) monoton turun adalah jika x1 dan x2 adalah anggota himpunan daerah asal serta x1 < x2 maka f(x1) > f(x2) Seperti contoh pada gambar disamping.

 

Dalam hal ini, Misalkan daerah asalnya dibatasi  Df = {axb} maka daerah hasilnya adalah Rf = {f(b) ≤ yf(a)}.

 

Untuk jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini:

 

1.   Jika daerah asal fungsi f(x) = 3x – 6 dibatasi pada Df = {x│–2 ≤ x ≤ 4, x ϵ real} maka tentukanlah interval daerah hasilnya.

 

Jawab

 

x1 = –2 maka f(–2) = 3(–2) – 6 = –12

x2 = 4 maka f(4) = 3(4) – 6 = 6

 

Jadi Rf = {y│–12 ≤ y ≤ 6, y ϵ bilangan real}.

 

2.   Jika daerah asal fungsi f(x) = 5 – 2x dibatasi pada Df  = {x│–3 ≤ x ≤ 6, x ϵ real} maka tentukanlah interval daerah hasilnya

 

Jawab

 

x1 = –3 maka f(–2) = 5 – 2(–3) = 11

x2 = 6 maka f(6) = 5 – 2(6) = –7

 

Jadi Rf = {y│–7 ≤ y ≤ 11, y ϵ bilangan real}.

 

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, fungsi linier dapat ditentukan dengan dua rumus, yaitu:

Fungsi linier yang melalui titik A(x1, y1) dengan gradien m dirumuskan:

y – y1 = m(x – x1)

Fungsi linier yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) dirumuskan:

 

Selanjutnya ikutilah contoh soal berikut ini:

 

1.    Diketahui fungsi linier yang melalui titik (5, –2) dengan gradien –3. Jika daerah asal fungsi tersebut dibatasi dengan interval –6 ≤ x ≤ 4, maka tentukanlah daerah hasilnya

 

Jawab

 

y – y1 = m(x – x1)

y – (–2) = –3(x – 5)

y = –3x + 17

 

Untuk x = –6 maka y = –3(–6) + 17 = 35

Untuk x = 4 maka y = –3(4) + 17 = 5

 

Jadi Rf = {y│5 ≤ y ≤ 35, y ϵ real}

 

 

Sumber

Labels: Matematika

Thanks for reading Macam-macam Fungsi. Please share...!

Back To Top