Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Blogger.

Logika Matematika - 1


A. Pernyataan (Kalimat Tertutup) dan Kalimat Terbuka

1. Pernyataan

Pernyataan atau kalimat tertutup adalah suatu kalimat mempunyai nilai benar saja atau salah saja, tidak sekaligus bernilai benar dan salah. Suatu pernyataan biasanya dinotasikan dengan huruf kecil, seperti p, q, r, s, dan sebagainya.

2. Nilai Kebenaran dari suatu Pernyataan

Nilai benar atau nilai salah dari suatu pernyataan disebut nilai kebenaran. Nilai kebenaran dapat ditentukan dengan cara empiris dan cara nonempiris.

a.       Cara empiris adalah cara menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan berdasarkan fakta pada saat itu (bergantung pada ruang dan waktu).
b.      Cara non empiris adalah cara menetukan nilai kebenaran suatu pernyataan berdasatkan bukti-bukti atau perhitungan-perhitungan dalam matematika (kebenarannya bersifat mutlak).

Nilai kebenaran dari suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf Yunani, yaitu τ (dibaca tau) yang berasal dari kata asing truth berarti kebenaran.

Suatu pernyataan yang benar memiliki nilai kebenaran B (benar), sedangkan suatu pernyataan yang salah memiliki nilai kebenaran S (salah).

Misalkan          p : Hasil kali 3 dan 5 adalah 15
                        Pernyataan p benar, sebab 3 × 5 = 15. Dengan demikian
                        pernyataan p memiliki nilai kebenaran B (benar), ditulis τ (p) = B.

3. Ingkaran (Negasi) dari suatuPernyataan

Ingkaran (negasi) dari suatu pernyataan adalah suatu pernyataan baru yang diperoleh dari pernyataan semula sedemikian sehingga jika pernyataan semula bernilai benar, maka ingkarannya bernilai salah, dan jika pernyataan semula bernilai salah, maka ingkarannya bernilai benar. Ingkaran dari pernyataan p dinotasikan dengan ~ p.

Tabel kebenaran yang menunjukkan hubungan antara pernyataan p daningkarannya ~ p adalah sebagai berikut.

p
~ p
B
S
S
B

Ingkaran pernyataan p (p) dapat diperoleh dengan cara menambahkan kalimat “tidak benar bahwa” di depan pernyataan p, atau dengan menyisipkan pernyataan “tidak” atau “bukan” di dalam pernyataan p.

4. Kalimat Terbuka

Kalimat terbuka adalah suatu kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah) karena mengandung variabel. Suatu kalimat terbuka dengan variabel x dilambangkan oleh p(x), q(x), r(x), dan sebagainya.

Misalkan p(x) : 2x + 1 = 5, x ∈ R
•  Apabila variabel x pada p(x) diganti dengan bilangan 2, maka:
                        p(2) : 2 (2) + 1 = 5 (benar)

Kalimat terbuka p(x) menjadi pernyataan yang bernilai benar.
•  Apabila variabel x pada p(x) diganti dengan bilangan selain 2, misal 3, maka:
                        p(3) : 2 (3) + 1 = 5 (salah)      

Kalimat terbuka p(x) menjadi pernyataan yang bernilai salah.
Bilangan pengganti variabel disebut konstanta, dan konstanta yang menjadikan suatu kalimat terbuka menjadi suatu pernyataan yang bernilai benar disebut penyelesaian kalimat terbuka.


B. Pernyataan Berkuantor

Kuantor artinya pengukur kuantitas atau jumlah. Sehingga pernyataan berkuantor adalah pernyataan yang memuat ukuran kuantitar atau jumlah, seperti kata semua, seluruh, setiap, tanda kecuali, ada, beberapa, dan sebagainya.

Kuantor dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuantor universal dan kuantor eksistensial. Kuantor universal dinotasikan dengan , contohnya semua, untuk setiap, untuk tiap-tiap, seluruh, atau tanpa kecuali. Kuantor eksistensial dinotisikan dengan , contohnya ada, beberapa, terdapat, atau sekurang-kuranhnya satu.

Ingkaran Pernyataan Berkuantor

1. Ingkaran dari pernyataan berkuantar semua p adalah ada/beberapa/terdapat ~ p.
    Misalkan         p : semua orang asing berkulit putih
    Maka           ~ p : Tidak benar bahwa semua orang asing berkulit putih
                        ~ p : Ada orang asing tidak berkulit putih      
                        ~ p : Beberapa orang asing tidak berkulit putih

2. Ingkaran dari pernyataan berkuator adaatau terdapat p adalah semua ~ p
    Misalnya         p : ada laki-laki yang tidak berkumis
                        ~ p : Tidak benar bahwa ada laki-laki yang tidak berkumis
                        ~ p : Semua laki-laki berkumis


C. Pernyataan Majemuk, Bentuk Ekuivalen, dan Ingkarannya

Pernyataan majemuk adalah suatu pernyataan yang dibentuk dari beberapa pernyataan tunggal dengan menggunakan kata penghubung logika, seperti dan, atau, sehingga, jika ... maka ..., ... jika dan hanya jika ..., meskipun, tetapi.

Dalam matematikaka dikenal beberapa pernyataan majemuk, yaitu konjungsi, disjung, implikasi, dan biimplikasi.

Kata Hubung Logika
Lambang
Istilah
... dan
... atau ...
Jika ... maka ...
... jika dan hanya jika
˄
˅
konjungsi
disjungsi
implikasi
biimplikasi

1. Konjungsi

Konjungsi adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata hubung “dan”. Konjungsi dari pernyataan p dan pernyataan q dinotasikan oleh 
“p ˄ q” (dibaca p dan q).

Nilai kebenaran p ˄ q ditentukan sebagai berikut.

  • p ˄ q benar, jika p benar dan q benar
  • p ˄ q salah, jika salah satu p atau q salah, atau jika p salah dan salah

Tabel kebenaran konjungsi (p ˄ q)

p
q
p ˄ q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S

2. Disjungsi

Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata hubung “atau”. Disjungsi dari pernyataan p dan pernyataan q dinotasikan oleh “p ˅ q” (dibaca p atau q).
Nilai kebenaran p ˅ q ditentukan sebagai berikut.

  • p ˅ q benar, jika salah satu p atau q benar, atau jika p dan keduanya benar.
  • p ˅ q salah, jika p dan q keduanya salah

Tabel kebenaran disjungsi (p ˅ q)

p
q
p ˅ q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S

3. Implikasi

Implikasi adalah pernyataan majemuk yang dibentik dari dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata hubung “jika ... maka ...”. implikasi dari pernyataan p terhadap q dinotasikan oleh “p q” dapat dibaca:
            a. Jika p maka q                                   d. p syarat cukup untuk q
            b. p berimplikasi q                               e. q syarat perlu untuk p
            c. q hanya jika p

Nilai kebenaran p q ditentukan sebagai berikut.

  • p q salah, jika p benar dan q salah
  • p q benar, dalam komposisi nilai kebenaran p dan q  yang lainnya

Tabel kebenaran implikasi (p q)

p
q
p q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
Pada implikasi p q, p disebut hipotesa, q disebut konklusi

4. Biimplikasi

Biimplikasi adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan tunggal dengan menggunakan kata hubung “ ... jika dan hanya jika ...”.

Biimplikasi dari pernyataan p dan pernyataan q dinotasikan oleh “p ⇔ q”, dibaca “ p jika dan hanya jika q”atau dibaca “jika p maka q dan jika q maka p”.

Nilai kebenaran biimplikasi p ⇔ q ditentukan sebagai berikut.

  • p ⇔ q benar, jika p dan q memiliki nilai kebenaran yang sama ( τ (p) = τ (q))
  • p ⇔ q salah, jika p dan q memiliki nilai kebenaran yang tidak sama (τ (p)  τ (q))

Tabel kebenaran biimplikasi (p q)

p
q
p q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
B

5. Tautologi dan Kontradiksi

Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah tautologi yang memuat pernyataan implikasi disebut implikasi logis.

Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu salah untuk semua kemungkinan kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya.

6. Bentuk Ekuivalen Pernyataan Majemuk

Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika kedua pernyataan mejemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sam. Ekuivalensi dua pernyataan mejemuk dinotasikan dengan “  ≡ “.

7. Ingkaran Suatu Pernyataan Majemuk

a. Ingkaran Konjungsi
    Ingkaran Konjungsi p ˄ q adalah ~ p ˅ ~ q. Atau ditulis:

                                    ~ (p ˄ q)  ≡  ~ p ˅ ~ q

b. Ingkaran Disjungsi
    Ingkaran disjungsi p ˅ q adalah ~ p ˅ ~ q. Atau ditulis:

                                    ~ (p ˅ q)  ≡  ~ p ˄ ~ q

c. Ingkaran Implikasi
    Ingkaran implikasi p ⇒ q adalah p ˄ ~ q. Atau ditulis:

                                    ~ (p q) ≡  p ˄ ~ q
d. Ingkaran Biiplikasi

    Ingkaran biimplikasi p ⇔ q adalah (p ˄ ~ q) ˅  (q ˄ ~ p)

                                    ~ (p q) ≡  (p ˄ ~ q) ˅  (q ˄ ~ p)

D. Konvers, Invers, dan Kontraposisi

Dari suatu implikasi p ⇒ q dapat dibentuk implikasi lain, yaitu:

1.  q ⇒ p, yang disebut konvers dari p ⇒ q
2.  ~ p ⇒ ~ q, yang disemut invers dari p ⇒ q
3.  ~ q ⇒ ~ p, yang disemut kontraposisi dari p ⇒ q




Tabel kebenaran dari implikasi-implikasi di atas adalah:

p
q
~ p
~ q
implikasi
(p ⇒ q)
konvers
(q ⇒ p)
invers
( ~ p ⇒ ~ q )
kontraposisi
( ~ q ⇒ ~ p )
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
B
S
B
B
S
B
B
B
B
S
B
B
B
S
B
B
S
B
B

E. Penarikan Kesimpulan

Dalam penarikan suatu kesimpulan/konklusi diperlukan beberapa pernyataan (premis). Apabila premis-premisnya bernilai benar, maka kesimpulan/konklusi yang diperoleh juga bernilai benar. Atau dengan kata lain, proses penarikan kesimpulannya dikatakan sah.

1. Modus Ponens

            p ⇒ q              (B) ... Premis 1
            p                     (B) ... Premis 2
            ----------------------
                   q               (B) ... kesimpulan/konklusi

Modus Ponens merupakan penarikan kesimpulan yang sah sebab pernyataan
[(p ⇒ q) ˄ p] ⇒ q merupakan tautologi.

2. Modus Tollens

            p ⇒ q              (B) ... Premis 1
                  ~ q            (B) ... Premis 2
            ----------------------
                  ~ p                        (B) ... kesimpulan/konklusi

Modus Tollens merupakan penarikan kesimpulan yang sah sebab pernyataan
[(p ⇒ q) ˄ ~ q] ⇒ ~ p merupakan tautologi.

3. Silogisme

          p ⇒ q              (B) ... Premis 1
            q ⇒ r               (B) ... Premis 2          
            ----------------------
               p ⇒ r                        (B) ... kesimpulan/konklusi

Silogisme merupakan penarikan kesimpun yang sah sebab pernyataan

[(p ⇒ q) ˄ (q ⇒ r)]  ⇒  (p ⇒ r) merupakan tautologi.





Sumber
Labels: Matematika

Thanks for reading Logika Matematika - 1. Please share...!

Back To Top