A. Tujuan Pembelajaran
Anak-anak
setelah kegiatan pembelajaran 4 ini kalian diharapkan dapat :
1. Memahami pengertian dilatasi,
2. Menentukan dilatasi titik pada pusat (0, 0),
3. Menentukan dilatasi kurva pada pusat (0, 0),
4. Menentukan dilatasi titik pada pusat (π, π),
5. Menentukan dilatasi kurva pada pusat (π, π).
B. Uraian Materi
Pengertian Dilatasi
Pernahkan kalian
mencetak foto atau pasfoto? Bisaanya ketika mencetak pasfoto kita diminta
menyebutkan ukuran seperti 2 × 3, 3 × 4 ataupun 4 × 6. Mencetak pasfoto dalam berbagai
ukuran yaitu memperbesar atau memperkecil merupakan salah satu contoh dilatasi
dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anakku, untuk lebih memahami apa itu dilatasi,
coba amati gambar 17 berikut. Apa yang dapat kalian ceritakan mengenai transformasi
segitiga ABC? Bagaimana transformasi yang terjadi?
Anak-anakku,
jika kita amati segitiga ABC pada gambar 17, segitiga ABC akan semakin besar
dengan perkalian skala 3. Kemudian, jarak ππ΄′ adalah tiga kali jarak ππ΄, jarak ππ΅′ adalah tiga kali jarak ππ΅, jarak ππΆ′ adalah tiga kali jarak ππΆ. Tetapi ketika segitiga ABC dikalikan
dengan faktor skala -1 menghasilkan besar dan ukuran yang sama tetapi mempunyai
arah yang berlawanan. Perhatikan juga jarak ππ΄′′ sama dengan jarak ππ΄, jarak ππ΅′′ sama dengan jarak ππ΅, dan jarak ππΆ′′ sama dengan jarak ππΆ.
Berdasarkan
uraian diatas, dapat disimpulkan :
Dilatasi adalah transformasi yang mengubah jarak titik-titik dengan faktor pengali
tertentu terhadap suatu titik tertentu. Faktor pengali tertentu disebut faktor
dilatasi atau faktor skala dan titik tertentu disebut pusat dilatasi.
Bangun yang
diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala π dapat mengubah ukuran atau tetap ukurannya tetapi
tidak mengubah bentuk.
⦁ Jika
π > 1 maka bangun akan diperbesar dan terletak
searah terhadap sudat dilatasi dengan bangun semula,
⦁ Jika
π = 1 maka bangun tidak mengalami perubahan ukuran dan
letak
⦁ Jika
0 < π < 1 maka bangun akan diperkecil dan terletak
searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula,
⦁ Jika –1 < π < 0 maka bangun akan diperkecil dan terletak
berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula,
⦁ Jika
π = –1 maka bangun tidak akan mengalami perubahan
bentuk dan ukuran dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan
bangun semula.,
⦁ Jika
π < –1 maka bangun akan diperbesar dan terletak
berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
Dilatasi terhadap Titik Pusat (π, π)
Bentuk
dilatasi terhadap titik pusat π(0, 0) dapat diamati pada gambar 18.
Titik π΄(π₯, π¦) didilatasikan dengan faktor skala π terhadap titik pusat π(0,
0) menghasilkan titik π΄′(π₯′, π¦′).
Dilatasi
titik π΄ pada gambar 18 dapat dituliskan sebagai berikut.
Titik (π₯, π¦) didilatasikan dengan faktor skala π terhadap titik pusat (0, 0) menghasilkan bayangan
titik (π₯′, π¦′) dalam persamaan matriks dapat
dituliskan sebagai berikut.
Anak-anakku,
untuk lebih memahami konsep dilatasi terhadap titik pusat π(0,0) yuk kita simak contoh soal berikut.
Contoh
Tentukan
bayangan titik π΄(2, 4) setelah didilatasikan terhadap
pusat π(0,0) dan faktor skala 3 !
Alternatif Penyelesaian:
Titik π΄(2, 4) akan didilatasikan oleh π·[π,3] dapat ditulis.
Jadi,
bayangan titik π΄ setelah didilatasi oleh π·[π,3] adalah π΄′(6, 12).
Contoh
Garis π ∶ 2π₯ + 4π¦ – 3 = 0 didilatasikan dengan faktor skala –2 terhadap titik pusat (0, 0).
Persamaan garis π setelah didilatasi adalah …
Alternatif Penyelesaian:
Misalkan
titik π΄(π₯, π¦) memenuhi persamaan garis π: 2π₯ + 4π¦
- 3 = 0.
Berdasarkan
kesamaan dua matriks diperoleh.
Substitusi x = – ½ x' dan π¦ = – ½ π¦′
ke persamaan garis π: 2π₯
+ 4π¦ – 3 = 0 sehingga diperoleh.
Jadi, persamaan garis π setelah didilatasi adalah π′: π₯ + 2π¦
+ 3 = 0.
Sumber
Thanks for reading Kegiatan Pembelajaran 4 Dilatasi. Please share...!