Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Situs gratis pertama yang direkomendasikan untuk membuat blog adalah Blogger.

Aritmatika Modulo

 

Sebelum membahas bilangan basis, terlebih dahulu akan dikenalkan aritmatika modulo. Misalkan a adalah bilangan bulat dan m adalah bilangan bulat positif, maka operasi a mod m = r dibaca: “angka a pada modulo m nilainya sama dengan r”. dan diartikan: “Jika a dibagi dengan m akan memberikan sisa r.

 

Sehingga secara formal dinyatakan:

Jika a mod m = r maka terdapat bilangan bulat p sehingga a = mp + r, dimana bilangan m disebut modulus atau modulo, dan 0 ≤ r < m.

Untuk pemantapan lebih lanjut ikutilah contoh soal berikut:

 

01.   Angka 26 pada modulo 7 nilainya sama dengan berapa?

 

Jawab:

 

26 mod 7 = 5 karena 26 = (7 x 3) + 5

 

02.   Tentukanlah nilai setiap angka berikut pada modulo yang diberikan:

(a) 23 mod 5    (b) 27 mod 3

 

Jawab:

 

(a) 23 mod 5 = 3 artinya 23 = 5 × 4 + 3

(b) 27 mod 3 = 0 artinya 27 = 3 × 9 + 0

 

03.   Tentukanlah nilai setiap angka berikut pada modulo yang diberikan :

(a) 6 mod 8      (b) 0 mod 12

 

Jawab:

 

(a) 6 mod 8 = 6 artinya 6 = 8 × 0 + 6)

(b) 0 mod 12 = 0 artinya 0 = 12 × 0 + 0

 

04.   Tentukanlah nilai setiap angka berikut pada modulo yang diberikan :

(a) –41 mod 9 (b) –39 mod 13

 

Jawab:

 

(a) –41 mod 9 = 4 artinya –41 = 9 (–5) + 4

(b) –39 mod 13 = 0 artinya –39 = 13(–3) + 0

 

Selanjutnya akan diuraikan pengertian kongruen pada aritmatika modulo.

Dua buah angka a dan b dikatakan kongruen pada modulo m jika kedua angka tersebut memberikan sisa yang sama ketika dibagi dengan m.

Dalam hal ini

a b (mod m) dibaca angka a kongruen dengan angka b pada modulo m.

 

Untuk pemantapan lebih lanjut ikutilah contoh soal berikut:

 

05.   Pada modulo 5, tunjukkan bahwa angka 38 kongruen dengan angka 13

 

Jawab:

 

38 mod 5 = 3

13 mod 5 = 3

Karena 38 mod 5 = 13 mod 5 maka terbukti bahwa 38 13 (mod 5).

 

06.   Tunjukkan bahwa angka-angka berikut ini kongruen pada modulo yang diberikan

(a) 50 32 (mod 6)           (b) 17 2 (mod 3)        

(c) 7 15 (mod 11)

 

Jawab:

 

(a)  50 mod 6 = 2 dan 32 mod 6 = 2, maka kita katakana 50 32 (mod 6)

(b)  17 mod 3 = 2 dan 2 mod 3 = 2, maka kita katakana 17 2 (mod 3)

(c)  7 mod 11 = 4 dan 15 mod 11 = 4, maka kita katakana 7 15 (mod 11)

 

Teorema 1

Misalkan a dan b adalah suatu bilangan bulat. Jika m suatu bilangan bulat positif lebih besar dari 1, maka a kongruen dengan b modulo m jika m membagi habis (ab).

 

Sebagai contoh:

07.   Dengan teorema tunjukkan bahwa angka-angka berikut ini kongruen pada modulo yang diberikan

(a) 50 32 (mod 6)           (b) 17 2 (mod 3)

(c) 7 15 (mod 11)

 

Jawab:

 

(a)  50 32 (mod 6) karena berlaku: 50 32 = 18 habis dibagi 6

(b)  17 2 (mod 3) karena berlaku: 17 2 = 15 habis dibagi 3

(c)  7 15 (mod 11) karena berlaku: 7 15 = 22 habis dibagi 11

 

Berdasarkan definisi aritmetika modulo, kita dapat menuliskan a mod m = r sebagai a r (mod m). Sebagai contoh:

(1)        23 mod 5 = 3 dapat ditulis sebagai 23 3 (mod 5)

(2)        27 mod 3 = 0 dapat ditulis sebagai 27 0 (mod 3)

(3)        6 mod 8 = 6 dapat ditulis sebagai 6 6 (mod 8)

(4)        0 mod 12 = 0 dapat ditulis sebagai 0 0 (mod 12)

(5)        41 mod 9 = 4 dapat ditulis sebagai 41 4 (mod 9)

(6)        (6i)39 mod 13 = 0 dapat ditulis sebagai 39 0 (mod 13)

 

Dari contoh diatas Kekongruenan a b (mod m) dapat pula dituliskan dalam

hubungan a = b + km yang dalam hal ini k adalah bilangan bulat.

Sebagai contoh:

17 2 (mod 3) dapat ditulis sebagai 17 = 2 + (5 × 3)

7 15 (mod 11) dapat ditulis sebagai 7 = 15 + (2 x 11)

 

Sumber

Labels: Matematika

Thanks for reading Aritmatika Modulo. Please share...!

Back To Top